Skip to content

Highlight Kampanye Komunitas “Sembuh Lebih Cepat” Pengobatan TBC RO BpaL/M di RSUP Persahabatan

IMG_0321

TBC RO atau Tuberkulosis Resisten Obat merupakan masalah kesehatan yang signifikan di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan terdapat 410.000 kasus TBC RO di seluruh dunia pada tahun 2023 yang memiliki jumlah paling tinggi di wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Tidak terkecuali Indonesia dengan estimasi jumlah kasus TBC RO sebanyak 31.000 pada tahun 2022. Pasien TBC RO cenderung memiliki berbagai tantangan dan ancaman yang lebih serius, seperti durasi pengobatan yang lebih lama, peningkatan risiko efek samping obat yang merugikan, dan terbatasnya pengobatan. 

Oleh karena itu, peneliti telah mengembangkan kemajuan ilmiah yang telah memunculkan inovasi baru. Saat ini, terdapat tiga paduan obat yang tersedia untuk pengobatan TBC RO yaitu paduan jangka panjang (LTR), paduan jangka pendek (STR), dan paduan terbaru BPaL/BPaLM.

Regimen BpaL/M merupakan pengobatan terbaru telah menunjukkan hasil positif dalam keberhasilan pengobatan bagi pasien TBC RO di Indonesia. BPaL merupakan singkatan dari Bedaquiline, Pretomanid, Linezoid, dan Moxifloxacin (BPaL/M). Sejalan dengan pengobatan ini, Yayasan Pejuang Tangguh (PETA) selaku SSR Komunitas Penabulu-STPI wilayah Jakarta Timur bersama dengan PR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI dan Stop TB Partnership Indonesia (STPI) berinisiatif melaksanakan usaha menyebarluaskan kesadaran sekaligus memberikan edukasi terkait keberadaan paduan BPaL/M dalam programatik layanan perawatan TBC RO di Indonesia kepada kalangan orang terdampak TBC RO serta masyarakat umum melalui kampanye komunitas “Sembuh Lebih Cepat”. Kampanye ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2024.

Acara yang berlangsung selama 3 jam ini dilaksanakan di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur pada tanggal 22 April 2024. Acara dihadiri oleh Tim Ahli Klinis TBC RO RSUP Persahabatan, perwakilan penyintas TBC RO dengan Pengobatan BpaL/BPaLM, dan perwakilan Manajer Kasus serta Pasien Supporter. Selain itu, acara juga dihadiri oleh 24 peserta yang merupakan 12 pasien TBC RO dengan pengobatan BPaL/BPaLM serta 1 orang pendamping keluarga dari masing-masing pasien.

Acara dilaksanakan sebagai bentuk kolaborasi antara Stop TB Partnership Indonesia (STPI) dengan PR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI, SR Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI), SSR Yayasan Pejuang Tangguh (PETA), dan didukung oleh Bakrie Center Foundation (BCF). Tujuan diadakannya acara ini yaitu untuk memberikan edukasi pasien TBC RO terkait eligibilitas, komponen, dosis, durasi dan efek samping perawatan TBC RO menggunakan paduan BPaL/BPaLM. 

Acara dibuka oleh sambutan dari Dokter yang menangani kasus TBC RO. Selanjutnya, Dokter memaparkan mengenai pengobatan BpaL secara singkat dan dilanjutkan dengan sambutan dari SSR Peta Jawa Timur, yaitu Ibu Jumayati. Ibu Jumayati memotivasi para pasien untuk semangat melakukan pengobatan hingga sembuh.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari perwakilan STPI yaitu Mas Arif. Mas Arif memaparkan informasi terbaru terkait pengobatan TBC RO. Selanjutnya, Ibu Siska selaku pasien TBC RO memberikan testimoni pengobatan TBC RO dengan BPaL. Setelah bercerita mengenai pengalamannya, Ibu Yulinda selaku MK RSUP Persahabatan mengenalkan masing-masing Pasien Supporter serta memberikan edukasi tentang pendampingan komunitas dan perawatan TBC RO. Sesi pemberian edukasi dilanjutkan oleh Dr. Riyadi selaku Dokter Paru mengenai pengobatan TBC RO. Beliau memaparkan bahwa pengobatan TBC dilakukan menggunakan jangka pendek terlebih dahulu, selanjutnya jika sudah tidak dapat dilanjutkan dikarenakan resisten atau gangguan ginjal/hati, pengobatan disarankan secara individual (pengobatan dilakukan tergantung dengan kondisi pasien). Beliau mengharuskan pasien TBC untuk diobati hingga sembuh agar tidak menulari orang lain maupun keluarga di rumah. 

Acara diakhiri dengan sharing session yaitu sesi tanya jawab antara pasien dengan Dokter dan perawat. Di sesi ini, pasien bercerita mengenai keluhan yang dialaminya dan Dokter memberikan saran serta motivasi kepada para pasien. Harapannya, acara ini dapat memberikan wawasan baru kepada masyarakat khususnya pasien TBC RO terkait pengobatan BPaL/M. Dengan adanya pengobatan ini, pasien dapat meminimalisir efek samping obat dan mendapatkan proses penyembuhan yang lebih cepat.

 

Bagikan Artikel

Cermati Juga