Skip to content

Tentang kami

Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI adalah unit manajemen hibah GF ATM mendukung komunitas memerangi Tuberkulosis

Tujuan Program

Organisasi Masyarakat Sipil & komunitas mampu dan berdaya dalam upaya pencegahan dan pengendalian TBC di Indonesia secara berkesinambungan

Percaya bahwa pelayanan anggota masyarakat bagi sesama berdampak pada pembangunan kesehatan, Yayasan Penabulu dan Stop TB Partnership Indonesia membentuk Konsorsium Komunitas untuk mendukung upaya Eliminasi TBC di Indonesia.

Kami mendukung organisasi masyarakat sipil dan komunitas meningkatan kualitas program TBC & TB-HIV berbasis komunitas untuk meningkatan penemuan dan keberhasilan pengobatan. Selain itu, Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI  mendorong kepemimpinan pemerintah lokal untuk mencapai eliminasi TBC dengan pendekatan lintas sektor dan berpusat pada masyarakat. Sebagai pengelola Konsorsium, kami akan memberdayakan organisasi masyarakat sipil serta organisasi pasien dan penyintas TBC untuk terlibat dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi penanggulangan TBC.

Program Eliminasi TBC di Indonesia 2024-2026

Dalam rangka mencapai eliminasi tuberkulosis, pada periode program kami akan:

  1. Memperkuat sistem komunitas
  2. Menyiapkan mekanisme umpan balik berbasis masyarakat
  3. Mendukung investigasi kontak dan penemuan kasus aktif berbasis masyarakat
  4. Mendukung pendampingan psikososial pasien TBC, TBC RO, dan TB-HIV
  5. Melakukan advokasi dan mobilisasi sumber daya berbasis komunitas
  6. Meningkatkan akses pasien TBC ke dukungan layanan hukum

Jaringan Konsorsium Komunitas beroperasi di 30 provinsi dan 190 kota/kabupaten di tahun 2024 dan 229 kota/kabupaten di periode tahun 2025-2026 yang tersebar di Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Papua, Pulau Bali, dan Pulau Nusa Tenggara.

PR Konsorsium Komunitas bekerja sama dengan 1 Sub-Recipient Tematik di tingkat Nasional, 30 Sub-Recipient di tingkat Provinsi,  dan 138 Sub-Sub-Recipient/Implementing Unit pada tingkat kota/kabupaten.

Bagaimana kami bekerja?

Kami bekerja dengan tata kelola hibah berjenjang berdasarkan perencanaan tahunan dan peninjauan setiap semester sesuai benchmark yang disepakati bersama pemangku kepentingan program TBC di Indonesia dan Donor. 

Eko
“Kolaborasi antar pihak perlu dilajukan dengan penguatan sistem perencanaan kesehatan masyarakat yang inovatif dan berkelanjutan melalui penerapan top-down dan bottom up dalam kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.”
Eko Komara, Authorized Signatory
Memiliki latar belakang Pendidikan Akuntasi dan sederet pengalaman panjang di bidang keuangan, khususnya sebagai auditor. Sebagai Direktur Eksekutif Yayasan Penabulu, Eko mendukung organisasi agar semakin terbuka, mandiri, dan berkelanjutan dalam menjalankan visi dan misinya.
"Kerja keras bersama sampai tuntas adalah semangat yang perlu terus dipupuk dan dijaga dalam memenuhi komitmen eliminasi TBC di Indonesia."
Nurul Nadia Luntungan, Authorized Signatory
Dengan latar belakang dan pengalamannya di bidang kesehatan masyarakat baik di ranah nasional maupun internasional, saat ini Nurul Nadia Luntungan bekerja sebagai Ketua Yayasan Kemitraan Strategis Tuberkulosis Indonesia atau yang dikenal dengan Stop TB Partnership Indonesia (STPI)
“Konsorsium Komunitas sebagai agen perubahan mengupayakan adanya perubahan posisi dan relasi para pasien TBC dan lingkungannya ke dalam agenda advokasi untuk perubahan yang bertahap, sehingga mereka semakin menyadari posisinya sebagai warga negara; from patient to citizen.”
Budi Susilo, Management Advisory Team
Menekuni pemberdayaan bagi organisasi akar rumput untuk pembangunan yang berkeadilan di sektor sosial-budaya, ekonomi, lingkungan dan politik melalui isu pendidikan popular, kesehatan masyarakat, mata pencaharian dan peningkatan kapasitas kelembagaan.
Donald
"TBC tidak hanya berdampak secara medis tetapi juga pada aspek sosial, mental, dan ekonomi. Pemberantasan TBC di Indonesia membutuhkan kerja kolektif yang efektif dan sinergis serta dinamis dengan kontribusi optimal semua pemangku kepentingan di bidang spesialisasinya masing-masing."
Donald Pardede, Management Advisory Team
Dokter yang menekuni kebijakan publik dan manajemen kesehatan berkarir di Kemenkes RI dengan jabatan terakhir sebagai Staf Ahli Menteri dan Staf Khusus Menteri Kesehatan bidang pembangunan dan pembiayaan kesehatan 2018-2020 serta memimpin CCM GF ATM Indonesia 2016 -2020.

Tim Kami

Betty Nababan

National Program Director

Barry Adhitya

Program Manager

Farhan

Finance Manager

Aris Subakti

Monitoring & Evaluation Manager

Sugeng Wibowo

HR & GA Manager

Rahmat Hidayat

TB SO & PPM Technical Staff

Raisa

TB RO Technical Staff

Thoriq Hendrotomo

Data & Information Analyst Staff

Irman Suryana

M&E Staff

Qonita Nur Salamah

Learning & Development Officer

Harumi Paramaiswari

Project Officer

Rizky Bagas Pratama

Communication Officer

Karinasari

Accounting Staff

Fatma BS Abubakar

Grant, Finance & Tax Staff

Paski Hidayat

TB SO & PPM Staff

Sri Ulfa Alriani

TB SO & PPM Staff

Nadhea Sofarianty

TB SO & PPM Staff

Ikhlas Tunggal M

TB SO & PPM Staff

Putri Rahmadian

TB SO & PPM Staff

Istiqomah Nurul Aini

TB RO Staff

Rahma Wardah

TB RO Staff

Firda Mawaddah

TB RO Staff

Mustika Suci

TB RO Staff

Dangan Prasetya

TB RO Staff

Raidi Agung

Data Management Staff

Pius Daviv Sugiarto

Data Management Staff

Marlina Harahap

Data Management Staff

Fatma Wardani Rangkuti

Data Management Staff

Nurhasanah

Data Management Staff

Fauzan Ahmad Syafi

Internal Control Staff

Halimah Nurrushobah

Internal Control Staff

Mifta Azizah

Internal Control Staff

M Adam Rojib F

Internal Control Staff

Anugrah Nindita

Internal Control Staff

Eni Nurzuliani

Internal Control Staff

Intania Noor Fitriani

Admin Staff

Ikhwanul Huda

Procurement Staff

Misan

Human Resources Staff

Bayu Nugraha

IT Staff

Asep Saripudin

Office Support

Nur Muhammad Ramdan

Office Support

Sahlani

Driver