Skip to content

KMP TBC Sekar Melati Bringin Berbagi Puluhan Paket Sembako

WhatsApp-Image-2023-03-15-at-17.08.13

NGAWIJawa Pos Radar Madiun – Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati Kelompok Masyarakat Peduli (KMP) TBC Sekar Melati Bringin dengan menggelar bakti sosial. Mereka berbagi 28 paket sembako dan genting kaca. Sebanyak 18 paket bantuan tersebut diserahkan secara langsung kepada mantan penderita TBC di halaman Puskesmas Bringin.

GAYENG : Panitia dan tamu undangan bersama-sama mempraktikan salam temukan, obati sampai sembuh (TOSS) TBC

Sedangkan 10 paket bantuan sisanya diberikan saat kunjungan ketuk pintu ke rumah mantan penderita TBC lainnya. ‘’Tujuan bakti sosial ini untuk memberikan dukungan moril kepada mantan pasien bahwa pemerintah hingga masyarakat lainnya tidak acuh terhadap penderita TBC tersebut. Selalu ada kepedulian untuk mereka,’’ ungkap Ketua KMP TBC Sekar Melati Bringin Puji Rahayu. Menurutnya paket bantuan berupa sembako diberikan untuk meringankan beban kebutuhan masyarakat sehari-hari. Apalagi beras, gula, minyak dan kebutuhan dapur lainnya diperkirakan bakal mahal jelang Ramadan.

Sedangkan bantuan genting kaca disebutnya sebagai bagian dari upaya preventif KMP TBC Sekar Melati untuk mengurangi potensi perkembangbiakan Mycobacterium tuberculosis. ‘’Paparan sinar matahari ke dalam rumah mampu membunuh bakteri penyebab TBC itu,’’ tegasnya.

Dalam kegiatan bakti sosial, edukasi mengenai penanganan TBC pun diberikan. Mantan penderita penyakit paru-paru yang ada diminta untuk menceritakan pengalamannya divonis menderita TBC untuk kali pertama, pengobatan dan pendampingan dari puskesmas yang dijalani hingga sembuh. ‘’Bermodalkan pengalaman dari penderita ini kami ingin masyarakat termotivasi untuk sembuh dan tahu tata cara penyembuhannya,’’ bebernya. Aksi bakti sosial tersebut tidak hanya diikuti pengurus KMP Sekar Melati Bringin dan mantan penderita TBC. Hadir pula perwakilan dari Dinas Kesehatan Ngawi, Puskemas Bringin, anggota forkopimcam Bringin, kepala desa se-Kecamatan Bringin hingga hingga Sub Sub Recipient (SSR) Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Kabupaten Ngawi.

Yayasan penerima dana hibah dari The Global Fund dibawah Konsorsium Penabulu – Stop TB Partnership Indonesia (STPI) itu tidak hanya salah satu inisiator kegiatan bakti sosial, melainkan juga kemunculan KMP TBC Sekar Melati Bringin bulan November 2021 lalu. KMP itu bukan hanya satu-satunya di Ngawi, bahkan satu diantara dua KMP file project Konsorsium Yayasan Penabulu-STPI yang ada di Jawa Timur selain di Trenggalek.  ‘’Terimakasih kepada anggota forkopimcam Bringin, kepala desa se-Kecamatan Bringin dan Yayasan Yabhisa Ngawi atas dukungannya,’’ tuturnya.

Kepala Sub Koordinator Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Ngawi Paulina Kristinati menyebut bahwa penderita TBC bisa resisten terhadap obat hingga meninggal dunia tanpa pengobatan yang sesuai prosedur dan tuntas. Dengan adanya kegiatan bakti sosial yang digelar KMP TBC Sekar Melati Bringin tersebut, dia gembira. Aksi tersebut menandakan bahwa masyarakat telah peduli terhadap penderita penyakit TBC. Alih-alih mengucilkan, mereka justru memberikan dukungan sampai sembuh. Motivasi penderita TBC untuk sembuh pun diharapkan semakin tinggi.  ‘’Harapan kami semakin banyak penderita TBC yang berhasil diidentifikasi dan diobati sampai tuntas sehingga Ngawi bisa bebas TBC,’’ tegasnya.

Ketua Yabhysa Ngawi Muhammad Via Pratama menyebut bahwa inisiatif membentuk KMP TBC Sekar Melati Bringin berawal dari tingginya kasus TB di Kecamatan Bringin. Dengan adanya KMP TBC itu, pihaknya ingin seluruh unsur masyarakat berperan aktif dalam penanggulangan penyakit paru-paru tersebut. Itupun melalui dukungan berupa peningkatan kapasitas pengurus melalui pelatihan dengan mendatangkan narasumber. ‘’Dukungan itu kami berikan agar ke depan KMP Sekar Melati bisa berdaya mandiri dan jadi organisasi yang memiliki daya ungkit tinggi kaitannya dengan permasalahan TBC di Brigin,’’ tuturnya. 

Bagikan Artikel

Cermati Juga