Skip to content

Yayasan Siklus Indonesia-Implementing Unit Gunungkidul Mengajak Semua Pihak Bersatu Memutus Rantai Penularan TBC di Kabupaten Gunungkidul

IU Gunung Kidul - HTBS

Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat kedua dengan kasus TBC terbanyak setelah India, yakni dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Tuberkulosis ditularkan melalui udara dari pasien TBC yang infeksius ke orang-orang disekitarnya. Satu pasien TBC terkonfirmasi bakteriologis yang tidak diobati secara tepat dan berkualitas dapat menginfeksi sekitar 10 orang per tahunnya.

Dalam rangka merespon kasus TBC tersebut, Yayasan Siklus Indonesia-Implementing Unit Gunungkidul, di tahun 2023 ini menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari TBC sedunia dengan tema “Ayo! Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa”.

a. Membangun Sinergi dengan Lembaga Lintas Sektor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rangkaian kegiatan TB Day dimulai dengan mengadakan pertemuan lintas sektor yang diinisiasi oleh Yayasan Siklus Indonesia-Implementing Unit Gunungkidul (20 Maret 2023). Kegiatan ini mengundang beberapa lembaga lintas sektor, diantaranya adalah Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dinas Sosial Gunungkidul, Baznas, Lazismu, Pamella Sembilan Wonosari dan beberapa perusahaan swasta yang ada di Gunungkidul. Dalam kegiatan ini Manajer Kasus TBC RO dari Yayasan Siklus Indonesia mengatakan “Salah satu strategi dalam upaya memutus rantai penularan adalah memastikan pasien TBC mendapatkan pelayanan pengobatan yang baik dan dilanjutkan dengan pendampingan agar pasien tidak putus berobat di tengah jalan”. Menurut beliau apa yang dikatakan tadi tidaklah mudah, kendala yang dihadapi adalah banyak pasien TBC yang kondisinya tidak memungkinkan untuk bekerja karena Efek samping Obat sementara dia adalah kepala keluarga yang harus menghidupi anak istrinya. Untuk itu diperlukan bantuan dari semua pihak untuk membantu pasien yang sedang dalam masa pengobatan TBC.

b. Penyuluhan dan Skrining TBC

 

 

 

 

 

 

 

Kegiatan penyuluhan dan skrining TBC dilakukan oleh kader TBC Komunitas Yayasan Siklus Indonesia Implementing Unit Gunungkidul kepada kelompok beresiko terkena TBC, salah satunya di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta pada tanggal 20 Maret 2023. Staf Program Siklus Indonesia-Implementing Unit Gunungkidul menyampaikan kegiatan ini akan terus dilakukan sepanjang tahun guna meningkatkan temuan kasus TB untuk mendukung eliminasi TBC 2023.

c. Jambore Kader TBC se D.I Yogyakarta

Rangkaian kegiatan lainnya adalah pelaksanaan jambore kader TBC se-DIY yang diselenggarakan di Pantai Sundak, Gunungkidul, Yogyakarta (6 Mei 2023). Dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Gunungkidul menyampaikan “TBC tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah saja, perlu adanya komitmen semua pihak baik itu masyarakat, fasilitas kesehatan dan juga pemerintah. sementara kader adalah ujung tombak dalam memutus penularan TBC di Indonesia”. Menurut beliau kegiatan ini sangat positif untuk membangun semangat kebersamaan dalam memutus rantai penularan TBC khususnya di Gunungkidul.

d. Pelaksanaan Edukasi dan Motivasi Pemberian Terapi Pencegahan (TPT) Serta Pendampingan Tes Mantoux di UPT Puskesmas Ponjong 1

 

 

 

 

 

 

 

Edukasi dan motivasi pemberian Terapi Pencegahan (TPT) serta pendampingan tes mantoux (31 Mei 2023) adalah kerjasama antara Yayasan Siklus Indonesia IU Gunungkidul, Dinas Kesehatan Gunungkidul dan UPT Puskesmas Ponjong 1. Kegiatan ini mengumpulkan keluarga pasien TBC yang ada di Gunungkidul untuk diberi pengertian tentang pentingnya mendapatkan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) dan dilanjutkan tes mantoux sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan TPT.

Wasor TB Dinkes Gunungkidul mengatakan “Kegiatan ini jangan sampai hanya dilaksanakan pada TB Day saja, harus berlanjut agar resiko penularan pada keluarga pasien dapat di minimalisir”.

Sementara dr. Astrid Dentisia dari Puskesmas Ponjong 1 menambahkan “Gejala TBC tidak hanya batuk saja, terkadang ada gejala yang tidak kelihatan. Maka dari itu diperlukan tes mantoux untuk skrining awal dalam mendeteksi kuman TBC yang ada ditubuh kita”.

Setelah kegiatan Edukasi TPT dilanjutkan dengan pelaksanaan tes mantoux kepada keluarga pasien. Kemudian, pasien akan diarahkan kembali lagi ke puskesmas untuk pembacaan test mantoux setelah 3 hari untuk penentuan diberikannya TPT.

Bagikan Artikel

Cermati Juga