Skip to content

Kolaborasi Kuat, Semangat Kader Meningkat, Capaian Dahsyat

WhatsApp Image 2022-12-21 at 15.54.22

Pada 27 Oktober 2022 lalu Word Health Organization (WHO) menginformasikan bahwa Indonesia kembali menjadi peringkat ke 2 dengan estimasi beban tuberkulosis (TBC) terbanyak di dunia setelah India. Diperkirakan kasus TBC di Indonesia mencapai 969.000 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 144.000 kasus. Seiring dengan hal tesebut, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menargetkan 90% kasus TBC terdeteksi pada tahun 2024 saat pertemuan Global Fund Replenishment Conference Ke- 7 di New York, Amerika Serikat pada September 2022 lalu. Hal tersebut tentunya perlu digalakan mengingat masih banyaknya beberapa masalah yang timbul di masyarakat seperti kondisi di lapangan lingkungan dengan tatanan rumah yang menyatu dengan kandang ternak, jendela rumah tertutup sepanjang hari,  anggapan masyarakat batuk yang lama merupakan batuk biasa, kurangnya penerapan perilaku hidup bersih, serta adanya anggapan bahwa tuberkulosis adalah penyakit aib/turunan/kutukan sehingga tidak sedikit pasien TBC yang diasingkan. Pandemi COVID-19 beberapa tahun belakangan ini juga memberikan sumbangsih terhadap perlambatan penanggulangan TBC. Banyak masyarakat enggan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan jika mengalami batuk karena takut di diagnosis penyakit COVID-19. Sehingga, edukasi secara lengkap dan terus menerus, penemuan aktif secara intensif dan massif berbasis keluarga melalui kegiatan investigasi kontak penting terus dilakukan untuk mendukung percepatan penemuan kasus tuberkulosis di Indonesia.

Adanya Kader TBC Komunitas dapat menjadi salah satu solusi dalam edukasi dan penemuan kasus secara optimal. PERMENKES RI No. 8 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan menjelaskan bahwa Kader Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan/ Kader adalah orang yang dipilih dan dilatih menggerakan masyarakat di bidang kesehatan seperti penanggulangan penyakit menular/tidak menular. Mereka menjadi penggerak masyarakat dalam upaya kesehatan sesuai kewenangannya, penggerak pelayanan kesehatan dasar, penyuluh kesehatan kepada masyarakat, pencatat kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dan pelapor jika ada permasalahan atau kasus kesehatan setempat pada tenaga kesehatan. Dan Sub- Sub Recipient  Mentari Sehat Indonesia (SSR MSI) Kab. Banjarnegara selaku bagian dari eliminasi TBC di Indonesia saat ini memiliki jumlah Kader  TBC Komunitas sebanyak 62 orang yang tersebar di 30 puskesmas.

Selain pengoptimalan investigasi kontak dan komitmen oleh Kader, SSR MSI Kab. Banjarnegara juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal itu dilaksanakan seperti kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kab. Banjaregara dalam implementasi program, bekerjasama dengan akun media Banjarnegara seperti Pemerintah Kab. Banjarnegara, Banjarnegara Terkini, Banjarnegara Zone, Info Cepat Banjarnegara, Instam Banjarnegara, Banjarnegara Repost dan Selebgram Banjarnegara untuk ikut berperan dalam edukasi tuberkulosis dengan membantu me-repost konten edukasi yang SSR Banjarnegara buat, serta berkolaborasi dengan Kita Peduli Banjarnegara dalam memberikan bantuan sembako dan transportasi ke layanan kesehatan evaluasi pengobatan pasien pendampingan yang kurang mampu.

Bicara mengenai kolaborasi, baru- baru ini Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara melalui Wakil Supervisor Dinas. Kesehatan Kab. Banjarnegara memberikan apresiasi kepada Kader TBC Komunitas atas kontribusi yang telah dilakukan melalui Staff Program SSR MSI Kab. Banjarnegara berupa pemberian kaos kegiatan guna menambah semangat kader. Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara dan SSR Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara meyakini bahwa kolaborasi yang kuat akan berpengaruh tehadap semangat kader sehingga harapannya membantu capaian pelacakan dan penemuan kasus tuberkulosis yang dahsyat.“Pengelolaan kader merupakan tanggung jawab kita bersama” jelas Wakil Supervisor Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara, sehingga pemberian apresiasi tersebut tidak hanya sekedar apreasiasi namun juga sebagai tanda kasih Dinas Kesehatan terhadap kader.

Pemberian reward berupa kaos bagi seluruh Kader TBC Komunitas SSR Banjarnegara

Sejauh ini, Kader SSR MSI Kab. Banjarnegara berhasil membantu Puskesmas melakukan kegiatan sebagai berikut : Semester 1 Tahun 2021 berhasil mengumpulkan 2943 terduga tuberkulosis, 159 investigasi kontak, 31 kasus ternotifikasi. Semester 2 Tahun 2021:  berhasil mengumpulkan 2484 terduga tuberkulosis, 326 investigasi kontak, 82 kasus ternotifikasi, 5 TPT. Semester 1 Tahun 2022: berhasil mengumpulkan 310 terduga tuberkulosis, 449 investigasi kontak, 154 kasus ternotifikasi, 5 TPT. Semester 2 tahun 2022 berhasil mengumpulkan 993 terduga tuberkulosis, 616 investigasi kontak, 198 kasus ternotifikasi, 20 TPT. Semester ini merupakan capaian terbesar kader sepanjang keberjalanan program.

Dengan capaian tersebut, harapannya semangat Kader TBC Komunitas menular ke kita semua. Mari bersama mengambil peran, ikut mengubah jalannya sejarah, mencegah dan mengurangi kesakitan akibat tuberkulosis menuju Eliminasi Tuberkulosis Indonesia 2030. Kenali tanda dan gejala tuberkulosis yakni batuk lebih dari 2 minggu, demam dan meriang dalam jangka waktu yang panjang; sesak nafas dan nyeri dada; berat badan menurun; nafsu makan yang menurun; berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan. Ajak orang sekitar dengan gejala- gejala tersebut untuk melakukan pemeriksaan segera ke layanan kesehatan terdekat atau hubungi langsung kader kesehatan terdekat untuk dilakukan pendampingan ke Puskesmas. Semoga ke depan kolaborasi semakin kuat, Semangat kader meningkat, Capaian semakin dahsyat. Salam sehat.\


Penulis: Saroh, S. Kep

Editor: Winda Eka Pahla

Bagikan Artikel

Cermati Juga