Banjarnegara, Jawa Tengah – Kita ketahui bersama bahwa pada tahun 2021 kasus tuberkulosis anak mencapai 42.187 kasus, 22/10.000 merupakan usia balita dan 12/10.000 usia 5-14 tahun. Pada tahun 2020, Jawa Tengah memperkirakan adanya kasus TBC anak sebanyak 4.180 kasus. Sedangkan di Kabupaten Banjarnegara, pada tahun 2021 diperkirakan TBC anak menyentuh angka 145 kasus. Sehingga, sebagai respon untuk menekan kasus TBC Anak di Banjarnegara, Dinas Kabupaten Banjarnegara menggencarkan kegiatan edukasi dan pelaksanaan pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) bagi kontak erat pasien tuberkulosis khususnya pada balita.
Pada Selasa 06 September 2022 lalu, Ibu Salimah selaku Kader Mentari Sehat Indonesia melakukan pendampingan 5 balita di Wilayah Puskesmas Punggelan I untuk menerima terapi pencegahan tuberkulosis (TPT). Sebelum diberikan TPT, keluarga pasien dan balita penerima TPT sudah dilakukan pendataan, skrinning dan edukasi secara lengkap oleh Pengelola Program Tuberkulosis Puskesmas Punggelan I beserta kader. Tidak hanya pendampingan pengambilan TPT saja, Kader Mentari Sehat Indonesia juga melakukan pemantauan balita yang tengah konsumsi TPT untuk dapat di koordinasikan dan dievaluasi oleh Pengelola Program Tuberkulosis Puskesmas setempat.
Kita pahami bersama bahwa pemberian TPT sangat disarankan untuk kontak serumah meliputi anak, remaja, dewasa yang tinggal dengan pasien TBC BTA (+), orang dengan HIV dan AIDS (ODHA), orang dengan imunokopromais, pengobatan kanker, cuci darah, persiapan transplantasi organ, dll. TPT juga diberikan kepada kelompok dengan faktor resiko penularan seperti warga binaan pemasyarakatan, asrama, pengguna narkoba dll untuk mencegah terjadinya sakit TBC. Pencegahan ini mampu mengurangi sumber penularan selanjutnya sehingga mampu menekan angka sakit TBC. Bahkan, pemberian TPT dapat mengurangi risiko sakit TBC hingga 90%.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Puskesmas dan Sub- Sub Recipient Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara terus mengajak masyarakat Banjarnegara yang mengalami gejala batuk terus menerus berdahak maupun tidak berdahak, demam atau meriang dalam jangka waktu yang panjang, sesak nafas di sertai nyeri dada, berat badan menurun, nafsu makan menurun serta berkeringan di malam hari mesti tanpa melakukan aktifitas untuk segera periksa ke layanan kesehatan terdekat.
Penulis : Saroh, S. Kep
Editor : Winda Eka Pahla Ayuningtyas