Skip to content

Perluasan Wilayah Intervensi Penanggulangan Tuberkulosis berbasis Komunitas di Kabupaten Banjarnegara

WhatsApp Image 2022-08-22 at 19.08.55

 

Kita ketahui bersama Indonesia merupakan negara peringkat ke 3 (tiga) tuberkulosis tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Data final TB Indonesia tahun 2021, estimasi kasus tuberkulosis di Indonesia sebanyak 824.000, ternotifikasi kasus tuberkulosis sebanyak 443.235, terkonfirmasi tuberkulosis resistance obat (RO)/ multiple drugs resistance (MDR) sebanyak 8.268, kasus tuberkulosis anak sebanyak 42.187 dan angka kematian tuberkulosis sebanyak 15.186. Jawa Tengah pada tahun 2021 mempunyai estimasi tuberkulosis sebesar 83.076, teridentifikasi 41.928, kasus tuberkulosis anak sebanyak 4.831 sedangkan angka kematiannya sebanyak 1.782. Selanjutnya pada tahun 2021, estimasi tuberkulosis sebanyak 2.056, teridentifikasi 706, teridentifikasi tuberkulosis resisten obat (RO) atau Multiple Drugs Resistance (MDR) 6 kasus, kasus tuberkulosis anak sebanyak 25 serta angka kematian 13 kasus. Artinya, bahwa sebagian besar kasus belum ditemukan keberadaannya yang berpotensi terus terjadi penularan terhadap yang lain. Upaya pelacakan, edukasi, penemuan aktif baik secara intensif ataupun massif berbasis keluarga dan masyarakat perlu diimplementasikan secara terus menerus melalui kegiatan investigasi kontak untuk mendukung penekanan angka sakit akibat tuberkulosis di Kab. Banjarnegara.

Sebagai upaya meningkatkan edukasi, investigasi kontak dan penemuan kasus, Sub- Sub Recipient Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara melakukan perluasan wilayah intervensi penanggulangan tuberkulosis berbasis komunitas di Kab. Banjarnegara. Hingga Juni 2022, wilayah intervensi penanggulangan tuberkulosis berbasis komunitas meliputi 25 puskesmas (14 kecamatan). Wilayah-wilayah tersebut meliputi Mandiraja, Purwanegara, Klampok, Susukan, Wanadadi, Bawang, Punggelan, Rakit, Pagedongan, Banjarnegara, Madukara, Karangkobar, Wanayasa, dan Kalibening. Semester baru ini, Juli 2022 wilayah intervensi bertambah 5 puskesmas (3 kecamatan) yakni Sigaluh, Banjarmangu dan Pejawaran.

Melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Staff Program dan Staff Keuangan Sub- Sub Recipient Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara melakukan kulonuwun pada kepala puskesmas, kepala tata usaha, pengelola program tuberkulosis dan analis laboratorim di puskesmas calon wilayah intervensi agar dipilihkan kader yang aktif dan berkenan diberikan pelatihan teori dan praktik penanggulangan tuberkulosis berbasis komunitas. Upaya tersebut dilakukan untuk membentuk sumber daya manusia kader yang aktif dan berkualitas agar semakin membantu pemerintah Kab. Banjarnegara dalam pelacakan kasus tuberkulosis secara optimal, yang sakit ditemukan dan melakukan pengobatan sesuai prosedur sehingga angka penularan dapat ditekan.

Sub- Sub Recipient Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara menargetkan bahwa maksimal akhir 2022 seluruh wilayah puskesmas di Kab. Banjarnegara telah masuk intervensi program penanggulangan tuberkulosis berbasis komunitas. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Puskesmas dan Sub- Sub Recipient Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara terus mengajak Masyarakat Banjarnegara yang mengalami gejala batuk terus menerus berdahak maupun tidak berdahak, demam atau meriang dalam jangka waktu yang panjang, sesak nafas dan nyeri dada, berat badan menurun, nafsu makan menurun serta berkeringat di malam hari mesti tanpa melakukan aktifitas untuk segera periksa ke layanan kesehatan terdekat.


Penulis: Saroh, S. Kep

Editor: Winda Eka Pahla Ayuningtyas

Bagikan Artikel

Cermati Juga