Skip to content

Penyegaran Kader Komunitas dalam Penemuan dan Pendampingan Kasus TBC di Lingkungan Sekitar (PART 3)

e5203aea-7b1b-424f-b847-6c4bdfac6e6d

SIKKA – Nusa Tenggara Timur. Seorang kader kesehatan adalah warga tenaga sukarela dalam bidang kesehatan yang langsung dipilih oleh dan dari para masyarakat yang untuk bertugas membantu dalam pengembangan kesehatan masyarakat. Kader kesehatan disebut juga sebagai promotor kesehatan desa atau disingkat prokes. Kehadiran kader TBC ditengah masyarakat juga sangat membantu dalam penemuan dan pendampingan kasus TBC di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri. Penambahan kader juga bertambah seiring berjalannya waktu. Namun kader-kader juga perlu dilakukan refreshment demi menambah dan memperbaharui pengetahuan mereka untuk keberlangsungan kegiatan di lapangan dalam proses penemuan dan pendampingan kasus TBC di wilayah tempat tinggal mereka.

Menggunakan dana dari Global Fund melalui PR Konsorsium Komunitas Penabulu STPI, SSR PERDHAKI TBC Kabupaten Sikka bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka menyelenggarakan Pelatihan Penyegaran Kader TBC dalam Penemuan dan Pendampingan Pasien Tuberkulosis pada hari Senin – Rabu tanggal 22 – 24 Agustus 2022. Kegiatan ini diikuti oleh 39 orang dengan rincian Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Wasor TB Kabupaten, Pengelola Program TB Puskesmas, kader, koordinator kader, Patient Supporter serta staf SSR Perdhaki Sikka yaitu staf program,  staf FA dan data entry.

Dalam kegiatan ini terlibat 4 Puskesmas wilayah intervensi lama (PKM Waipare, PKM Wolomarang, PKM Beru, PKM Nita) dan 2 Puskesmas wilayah intervensi baru yaitu : PKM Magepanda dan PKM Tanarawa.

Di hari pertama, kegiatan dimulai dengan Pre-Test yang diikuti oleh semua peserta kegiatan untuk melihat seberapa banyak pemahaman mereka mengenai kegiatan Penemuan dan Pendampingan kasus TBC.

Selanjutnya peserta diberikan pembekalan materi Kebijakan Penanggulangan Program TBC oleh Kabid P2P drg. Harlin Hutahuruk. Beliau menyampaikan bahwa besar harapan dari Dinas Kesehatan bahwa program TBC lebih baik lagi, dalam penemuan kasus yang selama ini petugas kesehatan belum maksimal. “Banyak hal dan kegiatan yang bisa kita temukan dan kami berterima kasih atas bantuan Perdhaki selama ini dalam membantu program TBC dinas Kesehatan,” ucapnya.

TBC merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia sehingga diperlukan komitmen dari pemerintah dan juga dukungan masyarakat. Angka penemuan kasus TBC di Kabupaten Sikka menurun dalam kurun waktu 2018 – 2020. Pengobatan TBC juga harus diawasi dengan baik karena ada  bayang-bayang TBC kebal obat yang memerlukan penanganan lebih sulit. Tahun 2022 belum ada penambahan kasus TBC kebal obat namun pandemi COVID-19 berdampak pada program TBC karena kurangnya kunjungan pasien ke PKM, keterbatasan gerak petugas kesehatan yang rangkap tugas, kunjungan penyelidikan kontak yang belum maksimal dan tidak ada dana untuk pelatihan kader dari Pemda, terkecuali untuk PKM wilayah binaan Perdhaki. Sehingga diharapkan setelah pelatihan ini, para kader dapat bergerak di wilayah masing-masing untuk membantu penemuan kasus, memberikan edukasi untuk menurunkan stigma TBC di masyarakat serta menyukseskan pengobatan TBC pasien di sekitarnya.

Fasilitator dalam kegiatan ini adalah Wasor TB Sikka dan staf program SSR yang ikut dalam memberikan materi sebagai bekal para kader dilapangan nantinya. Wasor TB Sikka menyampaikan beberapa materi antara lain Informasi Dasar TB, Prosedur Pengambilan Dahak, TPT hingga melakukan role play sebagai bagian dari materi komunikasi efektif serta simulasi sebelum diberikan penugasan praktek lapangan esok hari. Selanjutnya, Koordinator Program SSR juga ikut memaparkan beberapa materi antara lain, profil penemuan kasus dan peran kader, IK RT,IK Non RT dan pencatatan dan pelaporan untuk kegiatan IK.

 

Pada hari kedua, setelah mendapatkan materi pembelanjaran mengenai TBC serta materi komunikasi efektif, kader-kader melakukan praktik dengan turun langsung berhadapan bersama orang-orang di lingkungan mereka untuk melakukan investigasi kontak, skrining dan penyuluhan .

Para kader bersama dengan fasilitator pengelola program TB Puskesmas melakukan praktek lapangan IK Rumah Tangga terhadap 30 indeks yang sebelumnya telah disepakati bersama antara pengelola program TB Puskesmas dan SSR.

Selanjutnya data yang didapat dari kegiatan IK tersebut dilaporkan dalam form 16K secara bersama-sama di hari terakhir untuk dilaporkan sebagai capaian bulanan SSR. Form-form kader yang sudah diisi langsung direview pada hari terakhir kegiatan untuk memastikan pengisian apakah sudah sesuai dengan instruksi agar kedepannya pengisian form oleh kader tidak ada yang keliru.

Pada hari terakhir, kader-kader bersama dengan SSR PERDHAKI TBC Kab. Sikka dan juga Wasor TB selaku fasilitator melakukan refleksi kegiatan praktek lapangan. Beberapa hambatan disampaikan oleh para kader mulai dari : lokasi indeks yang berjauhan dan data yang tidak lengkap, terdapat beberapa indeks yang berbeda dengan register di puskesmas bahkan ada juga alamat palsu serta kader-kader bekerja dalam tim sehingga waktu untuk IK memakan waktu lama. Selain itu, penerimaan masyarakat juga sangat beragam mulai dari penerimaan dengan baik hingga adanya penolakan, beberapa kader-kader yang melakukan kegiatan IK secara mandiri tanpa didampingi, bahkan kader yang merupakan tenaga kesehatan ada yang memakai seragamnya sehingga semakin dipercaya kader yang dilatih adalah kader desa yang sudah dikenal di lokasi indeks sehingga penerimaan masyarakat baik.

Kader-kader baru juga menyampaikan masukan agar mendapatkan kelengkapan identitas kader seperti seragam, sehingga bisa dikenali dan dipercayai oleh masyarakat yang mereka kunjungi.

Diakhir kegiatan, kader melakukan post test dan mengisi evaluasi penyelenggaran pelatihan dan evaluasi fasilitator. Setelah mengikuti Post Test, Kegiatan ditutup oleh dr. Joan selaku Koordinator Program SSR PERDHAKI TBC Kab. Sikka.

Semoga dengan adanya kegiatan refreshment kader ini, kegiatan penemuan dan pendampingan kasus TBC di lingkungan masyarakat semakin baik dan semakin maksimal.

 

Bagikan Artikel

Cermati Juga