Suasana sosialisasi pencegahan dan pengendalian penyebaran TBC. (Foto dokumentasi ketua panitia)
Serang, Bantenaktual.com – Penabulu bersama Mahasiswa dan Mahaiswi Uniba (Universitas Bina Bangsa) yang tergabung dalam KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) kelompok 35 mengadakan kegiatan sosilisasi pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit Tbc (Tuberculosis) pada masyarakat Desa Sujung di Aula Balai Desa Sujung.
Kegiatan itu mengusung tema ‘Perilaku hidup sehat untuk kehidupan lebih baik dan masa depan tanpa Tbc’ yang dihadiri oleh unsur RT/RW, tokoh masyarakat Desa Sujung, Kader Puskesmas Desa Sujung dan unsur pemerintahan Desa Sujung.
Program SSR Penabulu STPI yang diwakili Tb Deni Faisal Hasyim pada sosialisasi itu mengajak masyarakat Desa Sujung untuk berperilaku hidup sehat dan bersih setiap hari.
“Kita harus melakukan pendataan kepada masyarakat yang terindikasi menderita Tbc, pendataan ini nanti dilakukan oleh semua RT yang didampingi kader Tbc Puskesmas Desa Sujung di lingkungan wilayahnya,” ucap Deni. Rabu (10/08).
Lanjut Deni menerangkan, masyarakat yang batuk lebih dari 2 minggu bahkan batuk berdarah, demam lebih dari sebulan, keluar keringat di malam hari tanpa aktivitas wajib di cek dahak di puskesmas, apabila hasilnya positif maka segera dilakukan pengobatan insentif di puskesmas selama 6-8 bulan hingga di nyatakan sembuh oleh Dokter.
“Itulah cara kita untuk penanganan pasien Tbc karena ada pasien Tbc yang SO (Sensitif Obat) dan RO (Resisten Obat) dan untuk mengetahui jenis Tbc tersebut kita melakukan TCM (Tes Cepat Molekular),” jelas Deni.
Lebih lanjut Deni menyampaikan, ada bantuan dari komunitas Global Found yang sudah bekerjasama dengan Penabulu untuk masyarakat yang menderita penyakit Tbc RO yaitu uang sebesar Rp.600.000 setiap bulannya selama masa pengobatan dengan catatan pasien harus rutin berobat, jadi itu yang disebut dengan enabler. (Sob/red)