Skip to content

Kreatif! Kader di Lampung Tengah Bantu Vaksinasi COVID-19 Seraya Screening TBC Kepada Warga

WhatsApp Image 2022-01-24 at 16.14.51

COVID-19 atau penyakit yang disebabkan oleh virus corona adalah penyakit yang pertama terdeteksi di Provinsi Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019. Pola penyebarannya begitu cepat dan masif dari manusia ke manusia. Muncul adaptasi baru, yang mana semua orang harus menjaga jarak, menghindari kerumunan, selalu menggunakan masker dan membiasakan dengan budaya hidup baru yang disebut  protokol kesehatan. 

Di Indonesia, kasus COVID-19 pertama terdeteksi pada bulan Maret 2020. Pemerintah langsung melakukan tracking, peraturan larangan bepergian, penutupan tempat ibadah, sekolah, dan regulasi lainnya demi membatasi penularan COVID-19. Cepatnya mutasi yang berkembang dengan munculnya Varian Delta menjadikan COVID-19 cepat menular dan memiliki resiko kematian tinggi. Akibatnya, pada bulan Juni-Juli 2021, Indonesia mengalami gelombang tertinggi penularan COVID-19 dengan rata-rata harian mencapai 50.000 kasus.  

Kurangnya stok kamar di rumah sakit dan tabung oksigen yang langka, menambah miris cerita amukan COVID-19 di Indonesia. Disaat bersamaan, pemerintah melalui segala daya upaya berusaha mempercepat vaksinasi, dengan menggerakan seluruh lapisan baik unsur pemerintah, mulai dari Puskesmas, Rumah Sakit, TNI, Polri, maupun swasta bahkan Organisasi Kemasyarakatan. Berbagai unsur ini diminta menghimpun dan menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 secara  massal dan gratis demi mencapai herd-immunity secara komunal di masyarakat.

Adanya pandemi juga berimbas pada penjangkauan kasus yang dilaksanakan oleh para kader TBC di wilayah cakupannya. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan ketakutan masyarakat untuk dikunjungi tenaga kesehatan menjadi hambatan besar yang harus dihadapi para kader TBC di lapangan. Namun, hal-hal tersebut dapat siasati oleh 3 kader TBC dari Lampung Tengah yaitu Mba Erma, Bu Eko, dan Mas Vajar. Mereka tetap menerapkan prokes yang ketat saat berinteraksi untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat. Kerjasama yang dibangun secara baik dengan para pemangku kepentingan seperti RT/RW dan petugas kesehatan lain di lapangan juga membuat yakin masyarakat bahwa kehadiran ketiga kader TBC ini berperan sebagai petugas kesehatan yang akan membantu mereka untuk tetap sehat.

Selain pelaksanaan investigasi kontak, para kader TBC juga turut aktif dalam penyelenggaraan vaksinasi. Kader komunitas TBC turut membantu tenaga kesehatan dalam pendaftaran peserta vaksin, penginputan data pada aplikasi, serta memastikan vaksinasi  berjalan tertib, kondusif, dan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan.  Hal ini seperti yang disampaikan oleh Erma Afriyandari, salah satu kader Inisiatif Lampung Sehat, Kecamatan Padang Ratu. “Iya saya di  ajak dr. Ana. Dr.Ana adalah petugas TBC di Puskesmas Padang Ratu. Selain petugas TBC Puskesmas, dr. Ana juga di bagian vaksinator jadi saya diajak membantu karena kebetulan saya bisa komputer. Bagian saya berubah ubah sih, kadang di  bagian pendaftaran, kadang di bagian PCare,” ujar Erma.

Ketika membantu kegiatan vaksinasi, Erma juga tak lupa untuk melaksanakan tugasnya sebagai kader TBC. Kepada masyarakat yang dilayani, Erma mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan gejala-gejala umum TBC. “Disaat saya bertemu dengan masyarakat, selain saya tanya riwayat kesehatan, pasti saya juga selipkan beberapa pertanyaan terkait dengan gejala awal TBC seperti sedang batuk tidak? Jika batuk saya sarankan untuk  melakukan pemeriksaan dahak di Puskesmas, jadi sembari pemberian layanan vaksinasi ini, saya juga melakukan  skrining TBC, sehingga capaian yang saya dapatkan lumayan mas,” ujar Erma. Dengan inovasi skrining yang Erma lakukan, ia berhasil memperoleh capaian terduga sebanyak 120 dengan 7 kasus positif TBC sepanjang tahun 2021. 

Hal senada juga disampaikan Bu Ekowati dan Mas Vajarudin sebagai kader TBC di Kecamatan Bandar Mataram. Kedekatan mereka dengan petugas TBC di puskesmas memotivasi beliau untuk mengambil peran pada kegiatan vaksinasi di wilayah cakupannya. Jiwa sosial  mereka sebagai kader TBC yang sudah sering bekerja di tengah-tengah ancaman penyakit menular juga membuat mereka tidak ragu untuk turut serta mensukseskan program vaksinasi tersebut. “Ya kami berdua ikut bantu-bantu di bagian pendaftaran. Saat proses pendaftaran, kami juga menanyakan riwayat penyakit peserta vaksin, punya efek samping obat apa enggak, dan ya kami juga sembari menanyakan beliau ada batuk-batuk atau tidak? Kalau batuk kami kasih pot dahak untuk periksa TBC di Puskesmas. Apalagi saya kan Alumni Pasien Covid juga, jadi saya merasa ini adalah kesempatan saya untuk berbuat agar yang lain tidak sampai merasakan sakit nya COVID-19,” ucap Bu Eko. Dari proses skrining tersebut, Bu Eko dan Mas Vajar berhasil memperoleh 11 temuan kasus positif TBC dari temuan Bu Ekowati 8 Kasus dan Mas Vajarudin 3 Kasus selama tahun 2021.

Melihat hasil yang dicapai, Suroto selaku Program Officer SSR Lampung Tengah berkata, “Kegiatan program vaksinasi yang mereka lakukan dengan menyelipkan skrining TBC terbukti cukup efektif dalam menjaring suspek TBC. Sehingga selain membantu petugas  vaksinator, kader TBC Komunitas pun dapat melakukan edukasi serta mencari suspek TBC.” tuturnya. Suroto menambahkan bahwa partisipasi kader TBC dalam program vaksinasi telah dilaksanakan sejak bulan Agustus 2021 dengan menyisir kampung-kampung di wilayah Kabupaten Lampung Tengah. “Iya kegiatan ini telah dilaksanakan sejak bulan Agustus dan berakhir sampai selesainya program vaksinasi kampung-kampung pada akhir bulan 2021,” tambahnya.

Suroto berharap bahwa dengan upaya-upaya ini, COVID-19 dapat lebih terkendali bahkan segera hilang sekaligus dengan kasus TBC yang dapat tuntas dieliminasi. Ia juga akan terus mendukung kader-kader di wilayahnya agar mendapatkan timbal balik yang setimpal sesuai dengan usaha yang telah mereka lakukan dalam mengeliminasi TBC. “Kami akan terus membantu komunikasi antara  kader dan petugas TBC yang juga tim vaksinasi agar melibatkan kader TBC dalam kegiatan vaksinasi. Selain itu, kami memberikan reward tambahan untuk kader yang mendapat capaian terduga lebih dari target di luar reward dari Global Fund,” tandasnya.


Cerita ini dikembangkan dari SR Sulawesi Tengah

Ditulis oleh: Winda Eka Pahla Ayuningtyas (Communications Staff)

Editor: Dwi Aris Subakti

Bagikan Artikel

Cermati Juga