BELAWA WAJO- Upaya penanggulangan Tuberkulosis (TBC) memerlukan peran semua pihak tanpa terkecuali. Jika beberapa tahun sebelumnya peran itu hanya terlihat dilakukan oleh pihak-pihak di bidang kesehatan dan para pegiatnya, maka sejak setahun terakhir pelbagai pihak seolah mulai berlomba untuk mengambil peran, salah satunya adalah pemerintah Desa Wele, Kecamatan Belawa, Kab. Wajo, Sulawesi Selatan.
Seolah gaung bersambut dengan keluarnya Peraturan Presiden No. 67 tahun tahun 2021 tentang penaggulangan Tuberkulosis pada bulan Agustus lalu, Pemerintah Desa Wele ini mencanangkan diri sebagai Desa peduli TBC. Komitmen itu bahkan tak sampai sekadar deklarasi, anggaran penanggulangan TBC dari alokasi dana desa telah digunakan untuk kegiatan edukasi kepada masyarakat desa serta pelatihan kader TB Desa.
Dijumpai di tengah-tengah pelaksanaan kegiatan pelatihan kader TB Desa, Kamis (16/12), Sekretaris Desa Wele, Karmila menuturkan bahwa Desa wale sebagai Desa peduli TB sedianya telah berlangsung sejak tahun 2020 lalu, dengan serangkaian agenda melalui kegiatan intervensi Desa TB Care Aisyiyah dan Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB) Kab. Wajo.
“Saat Desa kita ditawarkan sebagai Desa Peduli TB, kami tak berpikir lama karena kami tahu penyakit menular ini ada di masyarakat tanpa terkecuali di Desa Wele,” katanya.
Sejak saat itu, lanjut Karmila, sejumlah rangkaian kegiatan Desa dilakukan, dari persiapan dengan melakukan pertemuan bersama para tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta dilanjutkan dengan membentuk tim analisa situasi TBC Desa, dan mulai menggerakkan kader. “Dari rangkaian awal itu, ternyata ditemukan ada tujuh kasus TBC di Desa Wale sehingga hal itu semakin meyakinkan kami tentang program ini,” terang Karmila yang sekaligus mengambil peran sebagai sekretaris Komunitas Desa Gerak TBC.
Mengenai kegiatan pelatihan kader yang dilaksanakan, Fasilitator Pelatihan, Iskandar, menuturkan bahwa kegiatan itu dilakukan untuk menambah personel kader TB Desa guna menguatkan upaya perwujudan Desa Wele yang bebas TBC. “Ada 20 kader yang dilatih, yang lama untuk disegarkan maupun yang baru. Total Desa Wele sudah punya 20 kader,” tukas Iskandar yang merupakan Ketua Pengurus Yamali TB kab. Wajo.
Iskandar melanjutkan, bahwa Desa Wele ini patut dijadikan sebagai contoh untuk Desa lain. “Kegiatan ini fuul menggunakan alokasi dana desa, sehingga dengan itu kita juga berharap para kader TBC yang telah dilatih ini mampu berperan aktif dalam tindakan pencegahan seperti sosialisasi atau Penyuluhan maupun penemuan kasus lewat door to door di tiga dusun dalam Desa Wele,” tukasnya.
Pelatihan ini melibatkan empat pihak dalam pelaksanaanya, dari unsur pemerintah Desa Wele, Majelis Kesehatan Aisyiyah Cabang Belawa, SSR TB Komunitas Yamali Kab Wajo, serta Pengelola Program TB Puskesmas Sappa.
Penulis: Kasri Riswadi,
Koord. Program Yamali TB, SR GF-TB Komunitas Sulsel