MAKASSAR – Yayasan Masyarakat Peduli Tuberklosis (Yamali TB) Sulsel bersama civitas akademika Prodi Hubungan Internasional (HI) UIN Alauddin Makassar menggelar kampanye eliminasi TBC di Lego-lego Center Point Indonesia (CPI) kota Makassar, Sabtu (13/8/2022).
Koordinator Program SR Yamali TB Sulsel Kasri Riswadi mengatakan, kegiatan itu merupakan kegiatan kampanye eliminasi TBC SdGs 2030, yang diinisiasi oleh dua pihak yang berkolaborasi yakni prodi HI UIN Alauddin Makassar dengan Yamali TB Sulsel.
“Orientasi dan targetnya adalah edukasi dan penyebaran informasi kepada masyarakat umum bahwa saat ini kita belum betul-betul keluar dari ancaman penyakit global, tak hanya COVID-19 tetapi juga penyakit TBC yang saat ini bahkan telah berusia 141 tahun,” tuturnya kepada media, Minggu (14/8/2022).
Bagi Yamali TB, informasi ini penting diketahui oleh masyarakat mengingat bahwa angka kasus TBC masih sangat tinggi, dimana secara global Indonesia saat ini berada di urutan ketiga dunia sebagai punyumbang kasus TBC teringgi.
Di sisi yang lebih spesifik, di Sulsel estimasi kasusnya bahkan telah berada di angka 31.022 data per tahun 2021 lalu. “Kita berharap bahwa dari informasi yang kita sebar, tercipta masyarakat yang berkesadaran dalam hidup sehat serta mengenali gejala TBC khususnya.
“Dari pengetahuan itu, saat mereka menjumpai orang dengan gejala sebagaimana yang kita sampaikan, masyarakat ini dapat menjadi semacam agent untuk mengarahkan agar segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan, sebab TBC dapat diobati dan obatnya juga gratis. Kita ingin semua itu berjalan, sehingga cita-cita eliminasi TBC 2030 dapat terwujud,” kata Kasri Riswadi.
Terpisah disampaikan, Kaprodi HI UIN Alauddin Makassar Nur Aliyah Zainal, kegiatan ini kita lakukan dalam rangka kegiatan pengabdian masyarakat serta suatu upaya untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 tahun.
“Bagi kami, ancaman itu bukan hanya ancaman perang hingga penjajahan, menyakit menular atau wabah juga adalah ancaman nyata. Penyakit TBC ini adalah salah satunya, di sejumlah negara bahkan tidak membiarkan warga negara lain masuk jika tidak dapat mebuktikan dirinya bebas dari panyakit ini. Karena itu, bagi kita merdeka dari tbc juga merupakan sesuatu yang sangat penting,” ungkapnya.
Kegiatan kampanye di Lego-lego ini dilakukan dengan sejumlah rangkaian, dimulai dengan pengarahan, seminar terbuka dan konsultasi ahli bersama dr. Sitti Munawwarah, Sp. P., yang merupakan dokter paru RSUD Labuang Baji, serta doakhir dengan edukasi dan penyuluhan kepada para pengunjung lego-lego sapanjang pagi hingga siang hari.