Kader Inisiatif Lampung Sehat bersama TB Rangers gelar Investigasi Kontak door to door

Bandar Lampung – Dalam rangka memerangi Tuberkulosis (TBC) dan mencapai Indonesia Zero TBC, Kader Inisiatif Lampung Sehat (ILS) wilayah kerja PKM Gedong Air bersama Mahasiswa/i TB Rangers , program magang Bakrie Center Foundation Batch 7  lakukan kunjungan pasien dan investigasi kontak di wilayah sekitaran perumahan Gedong Air Kec. Teluk Betung Barat, Bandar Lampung pada 18 Agustus 2023.

Kegiatan ini dilakukan dengan metode door to door guna mendeteksi kasus TBC lebih awal, mencegah penyebaran, serta memutus mata rantai infeksi TBC di masyarakat sekitar.

Selama kunjungan, tim ILS bersama TB Rangers melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh terhadap warga yang memiliki potensi kontak dengan pasien TBC. Selain itu, disampaikan juga informasi edukatif mengenai tanda-tanda gejala TBC, cara penularan, pentingnya menjalani pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini, serta pentingnya kontrol rutin dikarenakan TBC merupakan penyakit yang dapat kambuh kembali. Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.

Dalam wawancaranya, Ibu Sri, kader puskesmas Gedong Air, menyampaikan, “kegiatan kunjungan atau investigasi kontak ini merupakan kegiatan rutin setiap bulan yang bertujuan untuk pemantauan terhadap pasien serta skrining dengan kontak erat di lingkungan sekitarnya, agar kita menemukan suspek yang akan dirujuk ke puskesmas Gedong Air” ucap Ibu Sri.

Di kegiatan tersebut,  salah seorang pasien TBC turut menceritakan pengalamannya. “Sebelumnya saya belum tau ini penyakit apa dan saya sudah berobat dimana-mana. Tapi, masih saja penyakitnya kambuh. Namun, setelah saya cek di puskesmas, saya baru mengetahui bahwa saya mengidap penyakit TBC.” Selain itu, beliau juga memberikan pesan kepada masyarakat sekitar yang belum menyadari tentang pentingnya TBC. “ Pesan saya yaitu pastinya berhenti untuk merokok, karena rokok salah satu faktor yang dapat menyebabkan penyakit TBC.” tutur beliau.

Dengan adanya kegiatan kunjungan dan investigasi kontak yang melibatkan Inisiatif Lampung Sehat (ILS), kader dari puskesmas Gedong Air, serta masyarakat, diharapkan upaya pencegahan penyebaran TBC dapat tercapai serta terwujudnya Indonesia bebas TBC.

Semangat Mengisi HUT RI, Yamali TBC Lakukan Penyuluhan Terpadu di 78 Titik

MAKASSAR— Ragam cara dilakukan dalam mengisi dan memaknai hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, dari upacara bendera, parade barisan, aneka lomba tradisional, hingga hal-hal unik dan menarik lainnya. Demikian halnya Yayasan Masyarakat Peduli Tuberkulosis (Yamali TB) yang memaknai kemerdekaan tahun ini dengan melakukan penyuluhan tentang TBC di 78 titik di kota Makassar.\

Penyuluhan tersebut dilakukan dengan edukasi dan sikrining TBC secara terpadu pada berbagai titik di kota Makassar, terhitung sejak Senin (14/8) hingga hari Senin (21/8) mendatang, dengan menggerakkan puluhan kader TB Komunitas serta mahasiswa yang tergabung dalam TB Rangers Campus Leaders Program (CLP) 7 BCF-Yamali TB. Ditargetkan sebanyak 1560 warga diedukasi, di mana hari ini sebanyak 1020 warga yang telah disasar.

Kemerdekaan itu adalah hak setiap bangsa, sebagaimana hal tersebut termaktub dalam pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Demikian diungkapkan Kasri Riswadi, Ketua Yamali TB Sulsel, Kamis (17/8/2023).

“Kami turut memaknai momen peringatan kemerdekaan ini dengan konteks merdeka dari penyakit TBC. Seperti kita pahami bersama bahwa kemerdekaan Indonesia terjadi karena persatuan masyarakatnya untuk mengusir penjajah, sekarang kita tetap perlu persatuan tentang kesadaran bahaya TBC agar Indonesia bisa bebas dari penyakit ini,” tukasnya.

Menurut Kasri, persatuan untuk merdeka dari TBC semakin menjadi mutlak diperlukan saat ini mengingat bahwa tahun ini Indonesia telah berada pada urutan kedua sebagai penyumbang kasus TBC terbesar di tingkat global, dengan jumlah kasus 969 ribu dan kematian 144 ribu pertahun.

Pertemuan Pemangku Kepentingan untuk Pelaksanaan Hotspot TB “Sikat TB” di Kalasan Bergerak Bersama Meningkatkan Cakupan Penemuan Kasus dan Terapi Pencegahan TBC untuk Mendukung Eliminasi TBC 2030

Kamis, 8 Juni 2023 bertempat di Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman Sinergi Sehat Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kab. Sleman, Kalurahan Tamanmartani, SR TBC Siklus Indonesia, dan Zero TB- FKKMK UGM mengadakan Pertemuan Pemangku Kepentingan untuk Pelaksanaan Hotspot TB “Sikat TB” di Tamanmartani Kalasan.

Masih dalam rangkaian Hari TBC Sedunia 2023, dengan tema “Ya! Kita Bisa Mengakhiri TBC!”, bertujuan menginspirasi harapan dan mendorong kepemimpinan tingkat tinggi, peningkatan investasi, pemahaman lebih cepat terhadap rekomendasi baru WHO, adopsi inovasi, percepatan aksi, dan kolaborasi multisektor untuk memerangi TBC. Dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian, dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan TBC Kalurahan Tamanmartani Kapanewon Kalasan maka pertemuan dengan pemangku kepentingan ini mengambil tema “Bergerak Bersama Meningkatkan Cakupan Penemuan Kasus dan Terapi Pencegahan TBC untuk Mendukung Eliminasi TBC 2030”.

Primarendra selaku Program Officer SSR Sinergi Sehat Indonesia Sleman menyampaikan “Kegiatan hari ini sebagai persiapan pelaksanaan rangkaian kegiatan dukungan TBC Komunitas implementasi Mobile Rontgen Hotspot TB yang diberi Tajuk SIKAT TB yang akan dilakukan selama bulan Juni -Juli di pedukuhan Kalurahan Tamanmartani Kapanewon Kalasan, Sleman.”

Kegiatan hari ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr. Cahya Purnama, M.Kes beserta Kepala Bidang Bidang P2 Dinas Kesehatan Sleman dan jajarannya, Kepala Puskesmas Kalasan dan jajarannya, Lurah Kalurahan Tamanmartani Bapak Gandang Hardjanata beserta jajarannya, seluruh kepala dukuh se-Tamanmartani, seluruh TPK se-Tamanmartani dan kader di Kalurahan Tamanmartani.

dr. Cahya dalam sambutannya menyampaikan “SIKAT TB kepanjangannya adalah Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis, yang merupakan layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan pemeriksaan terduga TBC lebih efektif, efisien, setara dan aktif menjangkau keluarga rentan kurang mampu dengan sistem informasi digital.”

Hari ini juga dilaksanakan Bimtek untuk kader yang akan terlibat dalam kegiatan SIKAT TB dengan materi penyuluhan/Community Outreach dan penggunaan Aplikasi SITK Mobile oleh Koordinator Program SR TBC Siklus Indonesia DIY.

dr. Nurholis dalam paparan yang dibawakan Rakhmawati Koordinator Program Siklus Indonesia dengan penuh semangat menambahkan “Tagline SIKAT TB adalah TAMAN MARTANI GOES TO INDONESIA, TB MASALAH BERSAMA DAN DISELESAIKAN BERSAMA, DARI MASYARAKAT, OLEH MASYARAKAT, UNTUK MASYARAKAT!”

 

Narahubung:

Rakhma [Siklus Indonesia – 08157947208] – Primarendra [Sinergi Sehat Indonesia – 081568413113]

Yayasan Siklus Indonesia-Implementing Unit Gunungkidul Mengajak Semua Pihak Bersatu Memutus Rantai Penularan TBC di Kabupaten Gunungkidul

Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat kedua dengan kasus TBC terbanyak setelah India, yakni dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Tuberkulosis ditularkan melalui udara dari pasien TBC yang infeksius ke orang-orang disekitarnya. Satu pasien TBC terkonfirmasi bakteriologis yang tidak diobati secara tepat dan berkualitas dapat menginfeksi sekitar 10 orang per tahunnya.

Dalam rangka merespon kasus TBC tersebut, Yayasan Siklus Indonesia-Implementing Unit Gunungkidul, di tahun 2023 ini menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati hari TBC sedunia dengan tema “Ayo! Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa”.

a. Membangun Sinergi dengan Lembaga Lintas Sektor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rangkaian kegiatan TB Day dimulai dengan mengadakan pertemuan lintas sektor yang diinisiasi oleh Yayasan Siklus Indonesia-Implementing Unit Gunungkidul (20 Maret 2023). Kegiatan ini mengundang beberapa lembaga lintas sektor, diantaranya adalah Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dinas Sosial Gunungkidul, Baznas, Lazismu, Pamella Sembilan Wonosari dan beberapa perusahaan swasta yang ada di Gunungkidul. Dalam kegiatan ini Manajer Kasus TBC RO dari Yayasan Siklus Indonesia mengatakan “Salah satu strategi dalam upaya memutus rantai penularan adalah memastikan pasien TBC mendapatkan pelayanan pengobatan yang baik dan dilanjutkan dengan pendampingan agar pasien tidak putus berobat di tengah jalan”. Menurut beliau apa yang dikatakan tadi tidaklah mudah, kendala yang dihadapi adalah banyak pasien TBC yang kondisinya tidak memungkinkan untuk bekerja karena Efek samping Obat sementara dia adalah kepala keluarga yang harus menghidupi anak istrinya. Untuk itu diperlukan bantuan dari semua pihak untuk membantu pasien yang sedang dalam masa pengobatan TBC.

b. Penyuluhan dan Skrining TBC

 

 

 

 

 

 

 

Kegiatan penyuluhan dan skrining TBC dilakukan oleh kader TBC Komunitas Yayasan Siklus Indonesia Implementing Unit Gunungkidul kepada kelompok beresiko terkena TBC, salah satunya di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta pada tanggal 20 Maret 2023. Staf Program Siklus Indonesia-Implementing Unit Gunungkidul menyampaikan kegiatan ini akan terus dilakukan sepanjang tahun guna meningkatkan temuan kasus TB untuk mendukung eliminasi TBC 2023.

c. Jambore Kader TBC se D.I Yogyakarta

Rangkaian kegiatan lainnya adalah pelaksanaan jambore kader TBC se-DIY yang diselenggarakan di Pantai Sundak, Gunungkidul, Yogyakarta (6 Mei 2023). Dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Gunungkidul menyampaikan “TBC tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah saja, perlu adanya komitmen semua pihak baik itu masyarakat, fasilitas kesehatan dan juga pemerintah. sementara kader adalah ujung tombak dalam memutus penularan TBC di Indonesia”. Menurut beliau kegiatan ini sangat positif untuk membangun semangat kebersamaan dalam memutus rantai penularan TBC khususnya di Gunungkidul.

d. Pelaksanaan Edukasi dan Motivasi Pemberian Terapi Pencegahan (TPT) Serta Pendampingan Tes Mantoux di UPT Puskesmas Ponjong 1

 

 

 

 

 

 

 

Edukasi dan motivasi pemberian Terapi Pencegahan (TPT) serta pendampingan tes mantoux (31 Mei 2023) adalah kerjasama antara Yayasan Siklus Indonesia IU Gunungkidul, Dinas Kesehatan Gunungkidul dan UPT Puskesmas Ponjong 1. Kegiatan ini mengumpulkan keluarga pasien TBC yang ada di Gunungkidul untuk diberi pengertian tentang pentingnya mendapatkan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) dan dilanjutkan tes mantoux sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan TPT.

Wasor TB Dinkes Gunungkidul mengatakan “Kegiatan ini jangan sampai hanya dilaksanakan pada TB Day saja, harus berlanjut agar resiko penularan pada keluarga pasien dapat di minimalisir”.

Sementara dr. Astrid Dentisia dari Puskesmas Ponjong 1 menambahkan “Gejala TBC tidak hanya batuk saja, terkadang ada gejala yang tidak kelihatan. Maka dari itu diperlukan tes mantoux untuk skrining awal dalam mendeteksi kuman TBC yang ada ditubuh kita”.

Setelah kegiatan Edukasi TPT dilanjutkan dengan pelaksanaan tes mantoux kepada keluarga pasien. Kemudian, pasien akan diarahkan kembali lagi ke puskesmas untuk pembacaan test mantoux setelah 3 hari untuk penentuan diberikannya TPT.

Rangkaian HTBS 2023 SSR PKBI Kota Yogyakarta gelar Seminar Infeksi Laten TBC [ILTB] dan TPT Menuju Sekolah Bebas TBC di Kota Yogyakarta

Yogyakarta, 29 Mei 2023 – Dalam rangkaian Hari TBC Sedunia SSR PKBI Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Infeksi Laten TBC [ILTB] dan Terapi Pencegahan TBC [TPT] bersama Guru Sekolah di Kota Yogyakarta Menuju Sekolah Bebas TBC di Kota Yogyakarta bertempat di Aula Kelurahan Ngampilan Kemantren Ngampilan Kota Yogyakarta.

SSR PKBI Kota Yogyakarta menyampaikan dari penyelenggaraan kegiatan ini harapannya dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang dasar TBC dan ILTB, adanya pemahaman tentang terapi pencegahan Tuberkulosis, meningkatkan motivasi peserta untuk bersama-sama menemukan penemuan kasus dan ada jadwal pelaksanaan skrining di lingkungan peserta.

Dokter Lana Unwanah selaku Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan dalam paparan tentang Situasi Terkini TBC di Kota Yogyakarta menyampaikan bahwa Pemerintah kota Yogyakarta sangat serius dalam melakukan upaya penanggulangan TBC, di tahun 2023 sudah ada Rencana Aksi Daerah yang baru dan sudah disahkan dengan Peraturan Walikota No.7 tahun 2023. Salah satu strategi peningkatan akses layanan TBC dengan melakukan skrining di sekolah-sekolah dan melibatkan komunitas seperti SSR PKBI ini yang mempunyai kader dalam melakukan investigasi kontak serta ada pemberian TPT yang diberikan kepada kontak serumah (memenuhi syarat) dengan pasien TBC. Dalam pemberian TPT salah satu tantangannya adalah karena pasien laten tidak memiliki gejala dan tidak merasa sakit. “Sangat mendukung pelibatan dari peserta semua untuk meningkatkan dan mengoptimalkan skrining dan penemuan pasien TBC” tutur Lana saat menutup sesi paparannya.

Materi Percepatan penemuan kasus yang berisi tentang Pengetahuan dasar TBC dan ILTB dan Pengetahuan TPT untuk anak dan dewasa dibawakan oleh dr. Astari Pranindya Sari, Sp.P, M.Sc salah satu Tim Pengajar ILTB di DIY. Dokter Astari memaparkan kepada seluruh peserta tentang bagaimana kondisi klinis pasien ILTB, bagaimana pemeriksaan untuk diagnosis ILTB serta pengobatan ILTB. Beliau menyampaikan “Infeksi laten menyebabkan masalah TBC tidak selesai-selesai maka penting untuk diberikan TPT agar pasien TBC laten tidak menjadi TBC aktif sehingga mendukung program nasional Eliminasi TBC 2030”.

Kegiatan ditutup dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut penyusunan jadwal sosialisasi dan skrining TBC di sekolah di bulan Juni dan Juli 2023 yang dipandu oleh Tim SSR TBC PKBI Kota Yogyakarta.

Peringati Hari TBC Sedunia, SSR Bantul Berkolaborasi dengan Puskesmas

Bantul, 30 Mei 2023 – Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia, SSR Sinergi Bantul bekerja sama dengan Puskesmas Sewon I menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan skrining Tuberkulosis (TBC) di Pondok Pesantren Nurul Iman Sewon.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pondok pesantren tentang bahaya TBC, serta memberikan informasi penting mengenai pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan penyakit ini.

a. Sosialisasi tentang TBC

Pada sesi sosialisasi, dr Endang Fitriyani memberikan penjelasan mengenai Tuberkulosis, termasuk faktor penyebab, cara pencegahan, gejala, dan cara penularannya. Dokter Endang juga memberikan informasi tentang pentingnya pemeriksaan rutin dan perawatan yang tepat bagi penderita TBC.

b. Skrining Tuberkulosis

Setelah sesi sosialisasi, dilakukan skrining TBC kepada peserta acara. Programer TB, Programer Promkes dari Puskesmas Sewon I bersama dengan kader dan Tim SSR Bantul melakukan pemeriksaan gejala TBC dengan kuisioner dan tanya jawab untuk mendeteksi gejala Tuberkulosis. Hasil skrining akan memberikan gambaran awal mengenai kemungkinan adanya infeksi TBC pada peserta dan tindakan yang perlu dilakukan.

c. Konsultasi dan Edukasi

Bagi peserta yang memenuhi syarat terduga TBC seperti batuk atau menunjukkan gejala-gejala lain, diberikan kesempatan untuk melakukan konsultasi langsung dengan tim medis yang hadir dan kader maupun tim SSR Bantul untuk berbagi gejala yang dirasakan. Mereka akan mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai langkah-langkah selanjutnya, termasuk pengujian lebih lanjut yang diperlukan.

d.  Penyebaran Materi Edukasi

Selain kegiatan langsung, tim SSR Sinergi Bantul dan Puskesmas Sewon I juga mendistribusikan materi edukasi tentang Tuberkulosis kepada semua peserta. Materi ini berisi informasi tentang cara pencegahan Tuberkulosis, pentingnya hidup sehat, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

dr Nurholis Majid. MPH selaku Direktur Sinergi Sehat Indonesia mengingatkan pentingnya pola hidup bersih dan sehat di Pondok Pesantren, Nurholis menyampaikan sebagai muslim kita harus menjaga kebersihan sebagaimana hadist riwayat Tirmidzi الْوُضُوْءُ شَطْرُ الإِيْماَنِ Berdasarkan buku Ringkasan Ihya’ Ulumuddin karya Imam al-Ghazali yang diterjemahkan oleh ‘Abdul Rosyad Siddiq.

Melalui kerja sama antara SSR Sinergi Bantul dan Puskesmas Sewon I, diharapkan masyarakat secara luas maupun masyarakat pondok pesantren dapat lebih memahami bahaya TBC serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, diharapkan penyebaran penyakit Tuberkulosis dapat dikurangi dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik.

Yuhri Ikhsan menyampaikan pentingnya proses sosialisasi dan skrining TBC sebanyak-banyaknya karena Pondok Pesantren merupakan tempat berkumpulnya orang dari berbagai daerah dan menginap dalam satu atap yang sama, hal ini berisiko dalam penularan TBC secara masif, karnanya Staf Program SSR Sinergi Bantul ini menyampaikan penting Menemukan TBC sebanyak-banyaknya, yang telah ditemukan diobati sampai sembuh dan dicegah melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) bagi kontak serumah TBC, yang bisa diakses di puskesmas terdekat secara gratis.

Acara tersebut dihadiri oleh dr Nurholis Majid. MPH Direktur Sinergi Sehat Indonesia, Dokter dr Endang Fitriyani, Programer Promkes Puskesmas Sewon I, Programer TBC Puskesmas Sewon I, Kader TBC, Pengurus dan santri.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Tuberkulosis dan langkah-langkah pencegahannya, masyarakat dapat menghubungi Puskesmas terdekat atau Tim Sinergi sehat indonesia melalui instagramnya @sinergi_sehat_indonesia_bantul atau menghubungi kader Sinergi terdekat yang tersebar di 27 Puskesmas se-Kabupaten Bantul.

Kegiatan Mantoux Massal Implementing Unit TBC Kulon Progo bersama Puskesmas Wates dan Puskesmas Sentolo 2 menandai Puncak Rangkaian Hari TBC Sedunia 2023

Wates, 30 Mei 2023 – Implementing Unit [IU] TBC Kulon Progo bekerjasama dengan Puskesmas Wates dan Puskesmas Sentolo 2 dan didukung penuh oleh Dinas Kesehatan Kulon Progo melaksanakan kegiatan Sosialisasi, Edukasi dan Mantoux Massal.

 

Tema TB Day Tahun 2023 yang diangkat oleh PR Komunitas adalah “Menuju Tujuh (7) Tahun Target Eliminasi TBC: TPT yang aman untuk menjaga keluarga tetap sehat” dan IU TBC Kulon Progo mengangkat tema “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa! Terapi Pencegahan Tuberkulosis untuk mendukung Eliminasi TBC 2030”

Kegiatan ini sebagai puncak Rangkaian Hari TBC Sedunia 2023 yang dilaksanakan dua hari yaitu Senin, 29 Mei 2023 di Puskesmas Wates dan Selasa, 30 Mei 2023 di Puskesmas Sentolo 2. Peserta kegiatan adalah Tim IU Kulon Progo, kader TBC, kader desa dan kontak serumah pasien TBC yang dalam kondisi sehat dan tidak menunjukan gejala TBC.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan juga sebagai upaya penyebarluasan informasi TBC kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran serta kepedulian terkait dengan peran penemuan kasus dan diagnosis, pencegahan melalui pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada kontak serumah pasien TBC, akses perawatan hingga pengobatan TBC yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

Fathariza Ma’ruf selaku Program Officer IU TBC Kulon Progo menyampaikan “Sosialisasi dan edukasi tentang TBC dan TPT melibatkan peserta dari kader desa dan kontak serumah pasien diikuti 105 orang yang hadir dan 51 orang yang di tes Mantoux termasuk diantaranya adalah anak-anak.”

Ria Ayu Septiana, AMd.Kep selaku Programer TBC Puskesmas Wates menambahkan “untuk balita kontak serumah yang sehat dan tanpa gejala tidak di Mantoux tetapi langsung diberikan obat TPT”.

Harapannya kedepan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk mendukung upaya peningkatan cakupan pemberian TPT untuk kontak serumah di Kulon Progo dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung Eliminasi TBC 2030.

 

Jambore Kader DIY 2023 Untuk Semangat 90%

Gunungkidul, 6 Mei 2023 – Hari ini seluruh Tim Kerja TBC Komunitas Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu SR TBC Siklus Indonesia, SSR Sinergi Sehat Indonesia Bantul-Sleman, SSR PKBI Kota Yogyakarta serta Implementing Unit Kulon Progo dan Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Jambore Kader DIY 2023.

Kegiatan dilaksanakan di Pantai Sundak dengan total peserta 291 orang yang terdiri dari semua tim kerja TBC Komunitas termasuk Pasien Supporter TBC RO dan Kader TBC se-DIY.

Kegiatan juga dihadiri oleh Pengelola Program TBC DIY Bapak Suharna SKM, MPH yang turut memberikan motivasi untuk kader se-DIY. Perwakilan Dinas Kesehatan Kulon Progo dan Gunungkidul juga hadir.

Kegiatan Jambore Kader DIY dilaksanakan sebagai upaya peningkatan kapasitas kader, peningkatan motivasi kader dan peningkatan kerjasama internal tim SSR/IU, MK PPM/DPPM/RO, Koordinator kader dan kader. Kerjasama internal tim yang solid akan meningkatkan kebersamaan untuk perubahan yang lebih baik.

Tema yang diambil adalah Together for a better change bersama melompat lebih tinggi dengan semangat 90% dalam meningkatkan capaian Investigasi Kontak, penemuan kasus TBC baru, pemberian Terapi Pencegahan TBC [TPT] serta meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien TBC RO.

Sebagai motivasi untuk seluruh kader dalam Jambore kali ini juga diberikan Award untuk 5 orang Kader dari masing-masing Kabupaten/Kota yaitu:
1. Ibu Dwi Rahayu SSR Sinergi Sehat Indonesia Kabupaten Sleman
2. Ibu Ngatijah SSR Sinergi Sehat Indonesia Bantul
3. Ibu Dewi Handayani Implementing Unit Gunungkidul
4. Ibu Ellyzia Noor SSR PKBI Kota Yogyakarta
5. Ibu Purwanti Implementing Unit Kulon Progo

Harapannya pasca Jambore terjadi peningkatan kontribusi kader dan Tim Kerja TBC Komunitas yang signifikan dalam pencapaian target program untuk mewujudkan Eliminasi TBC di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ayo Bersama Akhiri TBC, Daerah Istimewa Yogyakarta Bisa!

 

Sambut HTBS 2023, Yamali TB Wajo Konsolidasi Strategi Pemberian TPT

WAJO– Hari Tuberkulosis se-Dunia diperingati setiap tanggal 24 Maret, beragam kegiatan dilakukan pegiat TBC salah satunya Sub-Sub Recipient Yamali TB Kabupaten Wajo yang menggelar kegiatan konsolidasi bersama untuk menyusun langkah dan strategi pencegahan TBC melalui pemberian terapi pencegahan tuberkulosis kepada kontak pasien, di Warung Kopi Acci Calaccu pada Ahad, 19 Maret 2023.

Koordinator Program SSR Yamali TB Wajo, Iskandar menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wahana perencanaan program penanggulangan dan pencegahan TBC di Kabupaten Wajo. “Kita diskusi untuk mendorong kader agar memfokuskan penemuan anak dalam kontak serumah pasien pada saat melakukan investigasi kontak agar diberikan TPT atau OAT jika sudah tertular TBC sehingga harapannya kita bisa mencegah penularan TBC sidini mungkin pada anak,”kata Iskandar.

Sementera itu, penanggungjawab program TBC Dinas Kesehatan Wajo, Syamsu Alam menyebutkan bahwa apa yang dilakukan kader TBC Komunitas sejalan dengan harapan Dinkes karena pemberian TPT memang menjadi salah satu fokus saat ini sebagai jalan perwjudan eliminasi TBC 2030.

“Kader jalan untuk edukasi, dan kita siapkan dari sisi logistik, untuk kebutuhan TPT kita di wajo sudah siap, hanya saja tuberkulin yang kehabisan namun juga segera akan disiapkan,” tuturnya.

Rapat koordinasi dan konsolidadsi ini diikuti 30 oramg peserta yang terdiri dari tim program TBC Dinas Kesehatan Wajo, SSR Yamali Wajo, petugas TBC PKM, dan kader TBC Komunitas di Wajo. Selain konsolidasi, sejumlah kegiatan juga disiapkan Yamali TB Wajo sampai dengan awal Mei mendatang. Kegiatan itu di antaranya investigasi kontak terpadu, penyuluhan serentak, dan kampanye terbuka Eliminasi TBC 2030.


Editor: Winda Eka Pahla

Camat Tarowang Jeneponto: Kita Siap Kolaborasi Bersama Masyarakat untuk Entaskan TBC

Camat Tarowang Jeneponto Nyatakan Kesiapan Kolaborasi Bersama Masyarakat untuk Entaskan TBC

Jeneponto– Persoalan TBC selayaknya memang perlu kolaborasi lintas pihak dalam pengentasannya. Camat Tarowang Kabupaten Jeneponto, Taufik menegaskan hal tersebut dan menyatakan kesiapannya berkolaborasi dan berperan serta bersama komunitas atau masyarakat untuk upaya penemuan kasus positif TBC, pencegahan serta penanggulangan dan pengentasan TBC di Jeneponto khususnya kecamatan Tarowang.

Pernyataan ini mengemuka saat Camat Tarowang menghadiri kegiatan Workshop dan Konsolidasi Kader TBC Komunitas untuk peningkatan cakupan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) sebagai rangkaian dari peringatan hari Tuberkulosis se-dunia (HTBS) atau TB Day 2023 di Bumi Turatea, yang diadakan oleh SSR Lembaga Mitra Turatea, Selasa (21/3/2023).

Kepala SSR Lembaga Mitra Turatea, Abdul Rachmad.SKM.M.Kes, menjelaskan bahwa momentum TB Day 2023 ini dimanfaatkan untuk konsolidasi pegiat TB serta rembuk untuk rencana aksi perwujudan eliminasi TBC di Jeneponto. Tema peringatan TB DAY Internasional tahun 2023 adalah ” YES ! WE CAN END TB”.

“Ini juga seksligus untuk membangun kolaborasi stakeholder secara komprehensif mengingat ini adalah amanah yang bersifat nasional,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto yang diwakili oleh Kepala Bidang P2M Dinkes Jeneponto Suryadiningrat, SKM, MKes dalam sàmbutannya memberikan apresiasinya akan komitmen dan upaya Mitra Turatea dalam membantu pemerintah melakukan pencegahan dan penemuan kasus TB selama ini di Kabupaten Jeneponto.

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh SSR Lembaga Mitra Turatea dalam rangka TB Day 2023 diantaranya adalah investigasi kontak terpadu, penyuluhan TBC serentak di seluruh wilayah kecamatan, Rubrik TB Ramadhan bersama Radio Turatea Jeneponto serta kampanye TB terbuka dlm rangka eliminasi TB 2030 bersama seluruh stakeholder dan jejaring terkait.


Editor: Winda Eka Pahla