Banyuasin, 22 Desember 2022 – SSR (Sub-Sub Recipient) Masyarakat Sehat Sriwijaya Banyuasin melaksanakan Rapat Koordinasi Semester Tahun 2022 pada 22 Desember 2022. Kegiatan rapat koordinasi kali ini dihadiri oleh Wasor TB Dinkes Banyuasin Yuliati, M.Kes, Petugas TB RS PMDT Metri Karlina, S.Kep.,Ners dan beberapa perwakilan pengelola TB Puskesmas, diantaranya Puskesmas Sukajadi, Puskesmas Petaling dan Puskesmas Tanjung Lago. Dari team SSR MSS Banyuasin sendiri dihadiri Kepala SSR, Koordinator Program dan Staff Finance serta Koordinator Kader turut berpartisipasi pada kegiatan tersebut yang bertempat di kantor SSR MSS Banyuasin.
Dalam sambutannya, Kepala SSR MSS Banyuasin, Ira Susanti, M.Kes menyampaikan bahwa saat ini MSS Banyuasin sudah semaksimal mungkin untuk melakukan kegiatan pencarian suspek dan ternotif selama satu tahun ini. Ia juga memiliki haraoan bahwa Dinas Kesehatan Banyuasin dapat optimal dalam memberikan dukungan baik secara fasilitas maupun gagasan. “Kami berharap dari Dinkes Banyuasin dalam hal ini Wasor TB untuk bisa memberikan saran dan strategi untuk meningkatkan capaian agar TBC dapat segera tereliminasi di wilayah kita,” ungkap beliau.
Sedangkan dalam pemaparan hasil capaian oleh Koordinator Program SSR MSS Banyuasin, Diana Akhirya, S.Pd menyampaikan bahwa saat ini Banyuasin menduduki target terbanyak kedua se-Provinsi Sumatera Selatan. “Untuk suspek sendiri kita sudah melebihi target tahun ini, namun dari suspek tersebut baru 64% yang ternotifikasi dari target,” jelas Diana. Diana juga menambahkan bahwa Banyuasin sendiri memiliki pasien TBC RO (TBC Resisten Obat) sebanyak 16 orang yang terbagi di dua Rumah Sakit, 8 orang di RSUD Banyuasin dan 8 RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Proses Diskusi Rapat Koordinasi di Kantor MSS Banyuasin
Pada kesempatan yang sama, Wasor TB Dinkes Banyuasin, Yuliati, M.Kes menyampaikan bahwa capaian di SITB (Sistem Informasi Tuberkulosis) sendiri sudah hampir 90% yang ternotifikasi untuk tahun ini. Yuliati pun menegaskan bahwa kerjasama dan koordinasi harus terus di kembangkan agar penginputan data dapat diimplementasikan dengan maksimal. “Dalam pencapaian tersebut kami mohon untuk petugas TB Puskesmas dan Tim MSS bekerja sama dalam proses penginputan untuk yang belum terinput, agar semua data dapat terekam dengan baik dan berkontribusi pada angka capaian kita,” tuturnya.
Ia juga menekankan kepada Pengelola TB bahwa mereka harus mempunyai strategi untuk melakukan pencarian suspek dari awal tahun agar target yang sudah ada dapat tercapai. Sedangkan untuk pendampingan TB RO, ia berharap agar SSR MSS Banyuasin dapat lebih selektif dalam melakukan pendampingan.
Penulis: Yari Romadhon Wiranto
Editor: Winda Eka Pahla