Kota Kupang – Nusa Tenggara Timur. Penyegaran terhadap kader-kader sangat diperlukan untuk mempertahankan semangat kader yang masih ikut berpartisipasi dalam program eliminasi TBC diwilayahnya masing-masing. Hal ini dapat diliat dari antusis kader-kader, baik kader yang lama maupun yang baru direkrut dalam mengikuti refreshment kader.
SSR PERDHAKI TBC Kota Kupang melakukan refreshment kader paada tanggal 18 – 20 agustus 2022 diikuti oleh 30 kader yang tersebar di 11 wilayah puskesmas. Kegiatan terbagi menjadi 2 agenda yakni 2 hari di dalam ruangan dan 1 hari atau hari terakhir dipakai untuk langsung turun langsung kelapangan untuk melakukan investigasi kontak secara langsung.
“pre-test”
Kegiatan hari pertama dibuka oleh Ibu Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Kupang dan langsung dimulai dengan Pre-Test, yang kemudian dilanjutkan dengan materi dasar dan gambaran kondisi kasus TBC di Kota Kupang yang dipaparkan oleh Ibu Emi Koroh selaku Wasor TBC Kota Kupang. Pemberian materi pertama ini sangat membantu kader dalam menyegarkan kembali pengetahuan-pengetahuan mengenai TBC dan juga memberikan informasi kepada beberapa kader baru yang baru bergabung.
“Informasi Dasar TBC”
Kegiatan ini juga diselingi dengan sesi tanya jawab, begitu antusias kader-kader dalam meberikan pertanyaan seputar TBC dan beberapa kendala mereka dilapangan disampaikan oleh kader-kader lama. Beberapa pertanyaan yang muncul adalah mengenai kesulitan mendapatkan indeks baru, kelengkapan data yang diterima, ketersediaan logistik untuk Balita yang layak diberikan TPT, hingga penjaringan atau penemuan kasus baru melalui rujukan pemeriksaan oleh kader ke puskesmas.
Sesi tanya jawab ini juga mendapatkan respon positif dari pembawa materi, yakni ibu Emi selaku wasor TBC Kota Kupang. Beliau menjelaskan bahwa kedepanya pihak dinas kesehatan Kota Kupang akan berkoordinasi dengan setiap pengelola TBC yang ada di setiap puskesmas di Kota Kupang untuk bisa membantu para kader dalam penemuan kasus lewat pemberian data yang lengkap untuk dilakukan investigasi kontak, begitu juga mengenai pemberian TPT terhadap balita kontak serumah beliau juga menyatakan bahwa ketersediaan obat sudah ada dan beliau berjanji akan berkoordinasi dengan pengelola di setiap puskesmas untuk segera melakukan permintaan agar obat bisa segera di distrubiskan.
“INVESTIGASI KONTAK
RUMAH TANGGA & NON RUMAH TANGGA”
Materi berikut mengenai Investigasi Kontak Rumah Tangga dan Non Rumah tangga dipaparkan oleh Bapak Andika A. Diaz Viera selaku Staff Program SR PERDHAKI TBC NTT. Penjelasan mengenai 2 kegiatan ini sangat membantu para kader yang belum begitu memahami tentang kegiatan ini dan perbedaannya, bahkan setelah materi ini diberikan, pada sesi diskusi munculnya pengakuan dari beberapa kader bahwa selama ini mereka hanya memahami tentang Investigasi Kontak Rumah Tangga saja sehingga kegiatan yang mereka lakukan selama ini hanya samapai pada Investigasi Kontak. Mungkin saja hal ini yang menyebabkan angka penemuan kasus di Kota Kupang oleh kader komunitas menjadi sangat rendah setiap bulannya. Namun dengan adanya refreshment kader ini harapan baik bahwa akan ada hasil yang lebih baik setelah kegiatan ini dilakukan.
“TPT , KOMUNIKASI EFEKTIF & PROSEDUR PENGAMBILAN DAHAK”
Materi selanjutnya yakni Pemberian TPT, Komunikasi Efektif dan juga Proses pengambilan Sputum. Tiga materi ini disampaikan oleh Ibu Elda Tauk selaku mantan pengelola TBC salah satu puskesmas di Kota Kupang . Sebelum pensiun beliau baru saja mendapatkan penghargaan sebagai pengelola TBC terbaik di se puskesmas di Kota Kupang. Beliau dipilih sebagai fasilitator dalam kegiatan ini karena memang beliau sudah memiliki banyak ilmu dan praktek langsung dengan kasus TBC di Kota Kupang. Semua materi yang dibawakan sangat diterima dengan baik oleh para kader mulai dari proses penjaringan kasus TPT yang selama ini kurangnya pemahaman terhadap kader, selanjutnya materi tentang komunikasi efektif dimana kader diajarkan oleh beliau sehingga kader-kader tahu bagaimana harus berproses dilapangan dengan berkomunikasi yang baik dan benar agar proses dilapangan dapat berjalan dengan baik bahkan kader juga diberikan praktek bermain peran kegiatan Investigasi Kontak. Penyuluhan berkelompok dan Penyuluhan masal sebagai contoh dan akan di nilai langsung oleh Ibu Elda. Dan mater beliau yang terakhir adalah mengenai proses pengambilan sputum dan bagaimana mengambil dan memberikan sputum yang berkualitas untuk diperiksa , materi terakhir beliau ini adalah materi yang paling belum diketahui oleh hampir semua kader sehingga kader juga merasa terbantu dengan informasi ini.
“BERMAIN PERAN”
“PENCATATAN DAN PELAPORAN”
Di hari kedua, tak kalah pentingnya dengan materi-materi diatas, pemaparan mengenai Pencatatan dan Pelaporan oleh salah satu Staff SR PERDHAKI TBC NTT, yakni Andre Louis Stenly Seran selaku Staff MEL, beliau menekankan bahwa ketika kader-kader melakukan kegiatan dilapangan harus juga dilakukan pencatatan dan pelaporan yang baik dan benar agar dapat terekam dengan baik oleh komunitas, apalagi Komunitas memiliki Sistem Informasi Tuberkolosi dimana setiap bulannya semua kegiatan yang dilakukan oleh kader akan di masukan kedalam sistem tersebut. materi mengenai pencatatan dan pelaporan ini juga terdiri dari penjelasan mengenai Form-Form kader yang dimiliki dan digunakan oleh komunitas untuk pencatatan dan pelaporan. Dan materi selanjutnya masih berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan yakni alur pengambilan dan pembagian indeks sehingga merata dan dapat dilakukan secara maksimal oleh masing-masing kader di wilayah kerjanya.
Selanjutnya mengenai materi pencatatan dan pelaporan ini juga langsung dibukan sesi diskusi, sehingga mendapatkan banyak pertanyaan dan respon positif dari para peserta kegiatan, mulai dari pertanyaan seputar form-form kader dimana sampai hari dimana mereka mengikut kegiatan refreshment kader rata-rata hanya mengetahui mengenai Form Investigasi Kontak Rumah Tangga saja sehingg mereka baru mendapatkan informasi mengenai form-form lain setelah mengikuti refreshment kader ini. Kader-kader juga merasa bersyukur dengan materi ini mereka jadi tahu jenis-jenis form lain yang mereka bisa gunkan dan bisa menambah reward mereka apabila digunakan dalam proses penemuan kasus TBC dilingkungan sekita mereka. Mengenai pembagian kasus indeks, pihak PERDHAKI TBC sendiri mengakui bahwa pembagian indeks masih belum merata karena keaktifan kader yang masih rendah, respond kader terhadapat indeks kasus yang diberikan masi kurang aktif sehingga harus diambil alih oleh kader lain. Makas setelah mater ini para kader jadi memiliki wawasan dan pengetahuan baru untuk kegiatan mereka dilapangan.
“Penemuan Kasus Baru TBC dan Peran Kader”
Materi terakhir disampaikan oleh Koordinator Porgram dan MEL SR PERDHAKI TBC NTT, ibu Maria Fatima D. Dellu yakni materi tentang Penemuan Kasus Baru TBC dan Peran Kader, dalam materi ini telah dijelaskan mengenai Penemuan Kasus Baru TB sebagai upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisir tingkat penyebaran dan risiko TB di masyarakat, dan juga Penemuan kasus Baru TB ini bisa didapat dari serangkaian kegiatan seperti Investigasi Kontak dan Penyuluhan. Dalam semua kegiatan ini diperlunya peran dan keaktifan kader yang baik agar kegiatan-kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Melanjutkan dari materi ditindaklanjuti dengan pembagian indeks kasus kepada kader – kader yang mengikuti kegiatan refreshment kader ini untuk langsung melakukan kegiatan penemuan kasus dilapangan lewat kegiatan investigasi kontak sekaligus menerapkan materi-mater yang telah disampaikan oleh semua pembicara dari hari pertama hingga kedua.
Diakhir kegiatan Pastor Paroki Gereja St. Maria Asumpta Romo Aditya juga ikut berpartisipasi dalam meberikan penyegaran iman dan penguatan terhadap kader-kader yang akan melakukan tugas mulia dilapangan.
Diharapkan dengan adanya kegiatan refreshment kader ini dapat meningkatkan keaktifan kader dan juga meningkatkan angka penemuan kasus dilapangan.