Skip to content

Door To Door Edukasi dan Tes Tuberkulin di Banjarnegara

WhatsApp Image 2022-08-22 at 19.19.18

 

Data final TB Indonesia tahun 2021 menunjukkan bahwa estimasi kasus tuberkulosis di Indonesia sebanyak 824.000, ternotifikasi kasus tuberkulosis sebanyak 443.235, terkonfirmasi tuberkulosis resistance obat (RO)/ multiple drugs resistance (MDR) sebanyak 8.268, kasus tuberkulosis anak sebanyak 42.187 dan angka kematian tuberkulosis sebanyak 15.186. Sedangkan estimasi kasus tuberkulosis di Jawa Tengah  pada tahun 2021 sebesar 83.076, teridentifikasi 41.928, kasus tuberkulosis anak sebanyak 4.831 dan angka kematiannya sebanyak 1.782. Untuk Kabupaten Banjarnegara sendiri, tahun 2021 menunjukkan estimasi tuberkulosis sebanyak 2.056, teridentifikasi 706, teridentifikasi tuberkulosis resisten obat (RO) atau Multiple Drugs Resistance (MDR) 6 kasus, kasus tuberkulosis anak sebanyak 25 serta angka kematian 13 kasus.

Sebagai upaya dalam menekan angka sakit akibat tuberkulosis dan bentuk dukungan terhadap program pemeritah “Eliminasi Tuberkulosis pada Tahun 2030” seperti dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada saat penandatanganan Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis pada 02 Agustus 2021 lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, Puskesmas Wanadadi 1, Puskesmas Wanadadi 2 dan Sub- Sub Recipient Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara melakukan kegiatan door to door di masyarakat dalam edukasi dan tes tuberkulin (mantoux test) pada keluarga yang kontak serumah dengan pasien positif tuberkulosis.

Orang yang kontak serumah dengan pasien TBC memiliki resiko tertular penyakit TBC. Terdapat 3 (tiga) kemungkinan yang bisa terjadi jika bakteri TBC masuk dalam tubuh. Pertama, sistem kekebalan tubuh berhasil membunuh bakteri TBC sehingga seseorang tidak tertular penyakit TBC. Kedua, sistem kekebalan tubuh hanya mampu membatasi bakteri TBC dan membuatnya tidur sehingga tidak menimbulkan gejala sakit TBC atau disebut Infeksi Laten TB (ILTB). Ketiga, jika daya tahan tubuh sedang tidak baik maka orang yang terinfeksi laten TBC akan menjadi sakit TBC. Tes tuberkulin (mantoux test) dilakukan pada usia diatas 5 tahun penting dilakukan sebagai upaya deteksi dini guna menentukan perlu atau tidaknya pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah ataupun kontak erat tersebut. TPT perlu diberikan untuk mencegah terjadinya sakit TBC. Mencegah penyakit TBC akan mengurangi sumber penularan selanjutnya, sehingga dapat memutus penularan TBC di masyarakat. TPT juga terbukti dapat mengurangi risiko sakit TBC 80-90%. Bapak Afif Turisno selaku Wakil Supervisor Tuberkulosis Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara menyampaikan bahwa “upaya penekanan angka sakit akibat tuberkulosis akan optimal jika tidak hanya fokus dalam program pengobatan bagi yang sudah sakit namun juga adanya upaya pencegahan bagi yang belum sakit”.

Kegiatan door to door tersebut berhasil mengedukasi dan mengajak orang tua yang memiliki balita <5 tahun untuk diberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT). Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dan Sub- Sub Recipient Mentari Sehat Indonesia Kab. Banjarnegara terus mengajak masyarakat Banjarnegara yang mengalami gejala batuk terus menerus berdahak maupun tidak berdahak, demam atau meriang dalam jangka waktu yang panjang, sesak nafas dan nyeri dada, berat badan menurun, nafsu makan menurun serta berkeringan di malam hari mesti tanpa melakukan aktifitas untuk segera periksa ke layanan kesehatan terdekat dan dapat ditindaklanjuti jika diindikasi positif TBC.


Penulis: Saroh, S.Kep.

Editor: Winda Eka Pahla Ayuningtyas

Bagikan Artikel

Cermati Juga