Skip to content

Matras TB Dorong Eliminasi TB di Bangka Belitung

WhatsApp Image 2022-05-09 at 11.28.34

 

Bangka merupakan salah satu Kabupaten di Bangka Belitung yang memiliki tingkat terduga Tuberkulosis (TB) tertinggi dibanding Kabupaten lainnya, dengan tingkat capaian penemuan yang masih rendah. Selain itu, dari segi jarak dan luas wilayah, Kabupaten Bangka memiliki wilayah yang besar dibandingkan dengan wilayah Kabupaten lainnya, sehingga Kabupaten Bangka menjadi wilayah yang memerlukan perhatian khusus baik dari masyarakat maupun dari pemerintah daerah setempat terkait dengan penanganan TB.

Dalam hal ini peran dan koordinasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka sangat penting untuk menghimbau apa saja upaya-upaya dalam penanggulangan dan pemecahan dalam masalah ini. Selain Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Puskesmas yang ada di Kabupaten Bangka juga memiliki peran penting  seperti yang dilakukan oleh Puskesmas Sungailiat .

Hal pertama yang dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan dibuatnya suatu wadah untuk mencari dan menemukan pasien TB yang bernama “ Matras TB”.  Kata Matras diambil dari nama salah satu pantai / objek wisata di Kabupaten Bangka yang terkenal indahnya. Sehingga, ketika mendengar kata matras, diharapkan masyarakat awam dapat langsung merepresentatifkan Kabupaten Bangka sebagai daerah yang indah dan nyaman. 

Matras TB sudah diimplementasikan selama 6 tahun dengan pencetus pertama yaitu dari kepala Puskesmas Sungailiat yang pelaksanaan dan penggerakannya dilanjutkan oleh pengelola program TB yaitu Bapak Supriyadi atau yang akrab dipanggil dengan Pak Yusuf.

Bapak Yusuf ini adalah pengelola program TB yang sudah lama bekerja di Puskesmas Sungailiat. Ia mengatakan bahwa dengan adanya Matras TB membuat pekerjaan Pak Yusuf dalam mencari penemuan kasus di lapangan lebih terorganisir dan lebih mudah. 

Selama di Matras TB,  ada beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mendukung eliminasi TB. “Kami menggerakkan masyarakat yang ada di wilayah Sungailiat untuk menjadi kader TB, yang mana kader ini mampu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menemukan kasus,” ucap Pak Yusuf.  Selain itu, terdapat juga beberapa kader yang juga merupakan ketua RT atau ketua lingkungan setempat, sehingga  mempermudah kegiatan penemuan kasus di tingkat wilayah dasar.  

Pak Yusuf menyampaikan bahwa melakukan kegiatan edukasi TB bukanlah hal yang mudah dilakukan. “Awalnya masih sulit menggerakan masyarakat yang masih minim informasi mengenai apa itu TB, tapi lama lama ada saja orang yang berminat untuk maju bersama dalam mengentaskan TB di masyarakat Sungailiat,” tutur beliau. 

Setelah mendapatkan masa yang mempunyai tujuan bersama, Pak Yusuf selalu aktif memberikan motivasi kepada kader untuk menjadikan semangat sebagai sebuah kunci. “Ada 30an orang kader yang tercatat di dalam Matras TB ,sehingga terbayang wilayah yang sangat luas dan orang yang banyak mampu di koordinir oleh 1 orang pengelola program,” tandas beliau.  

Sejak adanya kader-kader dari Matras TB, jumlah penemuan pasien TB di Puskesmas Sungailiat mulai meningkat dan terdapat strategi serta acuan yang jelas kedepannya, sehingga kader akan lebih mudah melakukan kegiatan dalam penemuan kasus TB di wilayah  Sungailiat. Selain itu, daya juang para kader juga tercipta dengan adanya koordinasi tim yang baik antara puskesmas dengan para kader. 

“Semua ini tercipta karena koordinasi yang apik baik antara pengelola, perawat, dokter serta para aktivis TBC di lapangan. Adanya Matras TB membuat capaian penjangkauan kasus TB di Puskesmas Sungailiat menjadi yang tertinggi di Provinsi Bangka Belitung,” tambah Pak Yusuf.  

Dari kisah yang sudah dibagikan, Pak Yusuf berharap bahwa setiap daerah di Bangka Belitung dapat menciptakan kinerja yang solid dalam menghentikan laju pertumbuhan kasus TBC di Bangka Belitung. Beliau yakin di setiap hal sulit yang dijalani kedepannya akan menjadi mudah jika kita semua bersedia memahami dan ikhlas mengerjakannya. 

 


Cerita ini dikembangkan dari SR Bangka Belitung

Ditulis oleh: Winda Eka Pahla Ayuningtyas (Communications Staff)

Editor: Permata Silitonga

 

Bagikan Artikel

Cermati Juga