Skip to content

Tes Mantoux dan Pemberian TPT di Timor Tengah Selatan, NTT

dhfidb

Timor Tengah Selatan – Nusa Tenggara Timur. Tuberkulosis atau dikenal dengan TBC merupakan penyakit menular yang paling banyak menyebabkan kematian. Sekitar 10-15 persen kasus TBC di Indonesia terjadi pada anak berusia 0-14 tahun.

Anak-anak yang terkena TBC kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang menderita penyakit tersebut.

Ketika orang dewasa yang menderita TBC batuk atau bersin, bakteri penyebab TBC akan menyebar ke udara. Pada saat itulah, penularan penyakit TBC ke orang-orang di sekitarnya dapat terjadi, baik ke anak-anak maupun orang dewasa.

Meski sudah dilakukan pemeriksaan fisik dan foto rontgen dada, bisa saja tidak ditemukan adanya tanda-tanda infeksi TBC pada anak. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, dokter biasanya melakukan tes kulit tuberkulin atau tes Mantoux.

Tes tuberkulin dilakukan untuk mengetahui apakah anak pernah terpapar bakteri tuberkulosis. Jika hasil tes tuberkulin positif, maka kemungkinan besar anak telah terinfeksi, apalagi jika gejalanya memang mendukung.

Selain melakukan tes tuberkulin, dokter juga akan melakukan pemeriksaan dahak dan kultur dahak untuk mengetahui apakah kuman TBC ada di dalam tubuh anak, khususnya di saluran pernapasan.

Dalam rangka Hari TB Sedunia Tahun 2022, SSR PERDHAKI Timor Tengah Selatan bekerja sama dengan Puskesmas KIE untuk melakukan pemeriksaan TBC terhadap anak – anak yang memiliki kontak dengan keluarga atau kerabat yang merupakan pasien TBC.

Pemeriksaan ini juga didukung oleh pihak keluarga agar dapat memastikan anak-anak mereka mendapatkan diagnosa dan penangan yang tepat.

Masyarakat yang datang ke puskesmas untuk membawa anak-anak mereka untuk melakukan pemeriksaan sangat berterima kasih kepada pihak SSR PERDHAKI Timor Tengah Selatan yang telah memberikan edukasi mengenai TBC dan TPT yang pada akhirnya meyakinkan mereka untuk membawa anak-anak mereka melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan penangan yang tepat.

Dari hasil pemeriksaan tersebut dari 20 anak yang melakukan Tes Mantoux , terkonfirmasi 1 orang Positif dan 19 lainnya memiliki hasil Negatif. Walaupun hasilnya negatif, pihak SSR PERDHAKI Timor Tengah Selatan meyakinkan para orang tua dan keluarga agar anaknya mau untuk diberikan Terapi Pencegahan TBC (TPT) karena anak-anak tersebut memiliki kontak erat dengan pasien TBC.

SSR PERDHAKI Timor Tengah Selatan juga ikut memastikan ketersedian layanan TPT agar bisa diberikan kepada para anak-anak yang layak untuk diberikan TPT. Pemberian TPT ini dapat mencegah dan menekan penularan serta menekan pertumbuhan dan penyebaran bakteri TBC  dalam Tubuh anak yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC.

Semoga dengan adanya pemeriksaan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak TBC yang bukan hanya dapat menyebar pada umur dewasa melainkan pada anak-anak mereka sendiri.

 

 

Bagikan Artikel

Cermati Juga